Angkanya Naik, Ini Varian Covid-19 yang Lagi Merebak di RI

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini diketahui berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 18 Oktober 2025.

Angka positif Covid-19 meningkat menjadi 3 persen dari 1 persen di pekan sebelumnya. Pada periode itu, ditemukan 11 kasus positif Covid-19 dari 258 pemeriksaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara secara kumulatif sepanjang tahun 2025, tercatat sebanyak 447 kasus positif dari 16.617 pemeriksaan. DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan kasus terbanyak.

Penularannya sendiri didominasi oleh subvarian XFG, LF.7, dan XFG 3.4.3.

Kemenkes mengatakan, varian dominan Covid-19 saat ini termasuk dalam varian berisiko rendah. Kemenkes mengimbau masyarakat tidak perlu panik, tapi tetap menjaga protokol kesehatan.

"Subvarian LF.7.9.1 dan LP.7 secara umum memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1," bunyi laporan Kemenkes.

Mengenal subvarian LF.7

LF.7 pada dasarnya merupakan subvarian Omicron yang mulanya terdeteksi di India.

"Diklasifikasikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai variant under monitoring," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman, Rabu (22/10), melansir detikhealth.

Menurut Aji, gejala yang ditimbulkan LF.7 masih sama dengan subvarian Omicron lainnya. Gejalanya bahkan disebut mirip dengan flu biasa.

Meski tergolong ringan, Aji mengingatkan, kewaspadaan tetap diperlukan. Utamanya, bagi kelompok rentan seperti pemilik komorbid dan lanjut usia (lansia).

Adapun beberapa gejala Covid-19 varian Omicron di antaranya sebagai berikut:

- demam,
- batuk pilek,
- sakit tenggorokan,
- kelelahan,
- nyeri otot,
- sakit kepala,
- mual-muntah.

Dalam beberapa kasus, Covid-19 juga bisa memicu gejala diare, anosmia, dan kesulitan bernapas.

(asr)

Read Entire Article
| | | |