Apa Itu Gas DME yang Jadi Opsi Pengganti LPG?

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 27 Okt 2025 10:19 WIB

Pemerintah tengah mengembangkan gasifikasi batu bara (Dimethyl Ether/DME) sebagai energi alternatif pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG). Pemerintah tengah mengembangkan gasifikasi batu bara (Dimethyl Ether/DME) sebagai energi alternatif pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah tengah mengembangkan gasifikasi batu bara (Dimethyl Ether/ DME) sebagai energi alternatif pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan DME masuk dalam 18 proyek hilirisasi.

Tim Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional telah merampungkan pra studi kelayakan atau pra-Feasibility Study (pra-FS) 18 proyek hilirisasi dan juga telah diserahkan ke BPI Danantara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang, dari pra FS itu dipelajari oleh konsultan untuk finalisasi di Danantara. Dari sekian banyak, 18 project itu salah satunya adalah DME," ujar Bahlil saat ditemui usai acara Anugerah Subroto, di Jakarta, Jumat (24/10), seperti dikutip Detik Finance.

Apa itu DME?

Berdasarkan laman Kementerian ESDM, DME merupakan senyawa eter paling sederhana mengandung oksigen dengan rumus kimia CH3OCH3. Senyawa ini berwujud gas namun proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.

DME memiliki kandungan panas (calorific value) sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas LPG senilai 12.076 Kcal/Kg. Kendati begitu, DME memiliki massa jenis yang lebih tinggi sehingga kalori antara DME dengan LPG sekitar 1 berbanding 1,6.

Selain itu, DME dinilai mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20 persen.

Kualitas nyala api yang dihasilkan DME lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur.

Kementerian ESDM melalui Balitbang ESDM telah menyelesaikan uji terap pemakaian DME 100 persen telah dilakukan di wilayah Kota Palembang dan Muara Enim pada bulan Desember 2019 hingga Januari 2020 kepada 155 kepala keluarga dan secara umum dapat diterima oleh masyarakat.

Selain itu, uji terap DME 20 persen, 50 persen dan 100 persen dilakukan di Jakarta yaitu di Kecamatan Marunda. Uji terap itu dilakukan kepada 100 kepala keluarga pada tahun 2017.

Hasil uji tersebut menunjukkan mudah dalam menyalakan kompor, stabilitas nyala api normal, mudah dalam pengendalian nyala api, warna nyala api biru dan waktu memasak lebih lama dibandingkan LPG.

[Gambas:Video CNN]

(sfr)

Read Entire Article
| | | |