Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendukung penyelenggaraan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800 ribu debitur dan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) di Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (21/10).
Selain pelaksanaan kegiatan yang dihadiri pengusaha UMKM secara langsung, kegiatan ini juga diikuti secara virtual oleh debitur KUR dari 38 provinsi di seluruh Indonesia. Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan akad massal KUR dan peluncuran KPP.
Ia menyatakan menyambut baik pelaksanaan akad massal KUR bagi 800 ribu debitur dan peluncuran KPP sebagai bentuk sinergi lintas sektor untuk memperkuat pengusaha UMKM, serta memajukan ekosistem perumahan secara menyeluruh. Hery menilai, bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen BRI dalam memperluas akses pembiayaan guna menggerakkan roda ekonomi kerakyatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah melalui akses pembiayaan yang menyentuh sektor-sektor yang memberi daya ungkit besar terhadap ekonomi rakyat. BRI meyakini bahwa inisiatif ini akan menjadi katalis penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Hery.
Dalam program ini, BRI dipercaya menjadi salah satu bank penyalur KPP. Program ini disalurkan melalui dua sisi, yakni dari sisi supply pembiayaan berupa individu atau badan usaha yang bergerak sebagai pengembang perumahan, penyedia jasa konstruksi, dan/atau pengusaha bahan bangunan.
Sedangkan dari sisi demand, pembiayaan diberikan kepada UMKM berupa individu atau badan usaha untuk keperluan pembelian rumah, pembangunan rumah, dan/atau renovasi rumah.
Hery memastikan, BRI akan terus mengambil peran strategis dalam mendukung pelaksanaan berbagai program prioritas pemerintah yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Melalui penyaluran pembiayaan yang prudent dan berkelanjutan, BRI juga aktif mendorong pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan semangat Asta Cita untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh dan merata di seluruh penjuru negeri," tuturnya.
Di kesempatan yang sama,Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah mendorong KUR untuk menjadi instrumen penting dalam menumbuhkan wirausaha baru, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun strategi ini sejalan dengan Asta Cita Ketiga, yakni penciptaan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan kewirausahaan yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
"Tahun ini, pemerintah akan mendorong dan menargetkan penyaluran KUR bisa mencapai Rp300 triliun dan tentu harapannya usaha-usaha produktif biasanya mempekerjakan 3 sampai 5 tenaga kerja. Tentu ini akan menambah jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor entrepreneurship," ujar Airlangga.
Sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia, hingga akhir September 2025 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp130,2 triliun kepada 2,84 juta debitur, atau setara 74,40 persen dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 sebesar Rp175 triliun.
Penyaluran KUR BRI tersebut didominasi oleh sektor produksi, yang mencakup pertanian, perikanan, perdagangan, industri pengolahan, dan jasa lainnya, dengan porsi sebesar 64,31 persen dari total penyaluran. Sektor pertanian menjadi kontributor utama dengan pembiayaan mencapai Rp58,37 triliun atau setara 44,83% dari total KUR yang disalurkan BRI. Hal ini mencerminkan komitmen BRI dalam memperkuat sektor riil dan menjaga ketahanan pangan nasional.
(rea/rir)

















































