Daftar Saham Berpotensi Cuan Pekan Ini, Sektor Energi Bisa Dilirik

2 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,5 poin atau minus 0,02 persen ke level 8.370 pada Jumat (14/11) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp20,86 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 45,30 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah empat kali, sementara satu hari sisanya menguat. Tak heran, performa indeks tercatat melemah 0,29 persen sepanjang pekan kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 10 sampai dengan 14 November 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup mayoritas positif.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa stagnan di posisi pekan kemarin, yakni pada level Rp15.316 triliun. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan tertinggi sebesar 99,35 persen dari 27,07 miliar menjadi 53,95 miliar lembar saham.

Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian turut mengalami peningkatan sebesar 33,04 persen dari Rp17,54 triliun menjadi Rp23,34 triliun.

Senada, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan yakni sebesar 24,84 persen dari 2,16 juta kali transaksi menjadi 2,7 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp73,42 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp34,48 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (14/11).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pada awal pekan ini bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang support 8.305 dan resistance 8.450.

Dari sisi sentimen, pergerakan pasar akan dibayangi dua katalis utama. Pertama, investor menunggu rilis keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate yang diperkirakan turun 25 basis poin ke 4,5 persen. Penurunan ini berpotensi disambut positif karena dapat mengurangi cost of fund.

"Jika keputusan BI sesuai ekspektasi, ruang apresiasi IHSG bisa tetap terbuka," ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (16/11).

Kedua, dari eksternal, pelaku pasar mencermati rilis risalah FOMC, terutama setelah meredanya isu government shutdown dan munculnya tekanan pada data tenaga kerja AS. Kondisi ini dapat mendorong The Fed mengambil sikap yang lebih dovish.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham Aneka Tambang atau ANTM yang ditutup menguat 5,19 persen ke posisi 3.040 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ANTM dapat menyentuh level 3.280 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Barito Pacific Tbk atau BRPT yang ditutup menguat 1,61 persen ke posisi 3.780 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BRPT dapat menyentuh level 4.120 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan sepanjang pekan ini, indeks saham masih berada dalam fase konsolidasi, meski tetap rawan koreksi dengan area support di 8.332 dan resistance di 8.488. Tekanan pada indeks tidak lepas dari sejumlah sentimen yang diproyeksikan membayangi pasar.

Dari domestik, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta pergerakan harga emas global yang juga rentan terkoreksi menjadi dua faktor awal yang perlu dicermati. Selain itu, ujar dia, pasar menantikan rilis BI rate yang berpotensi memengaruhi arah pergerakan jangka pendek IHSG.

"Kombinasi faktor domestik dan eksternal membuat ruang volatilitas IHSG masih cukup terbuka," ujar Herditya.

Dari sisi global, ia menyebut investor terus mengamati sinyal The Fed dan data makroekonomi AS untuk menilai peluang terjadinya pemangkasan suku bunga pada Desember 2025.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham Surya Esa Perkasa atau ESSA yang ditutup menguat 3,82 persen ke level 680 pada pekan lalu. Ia memproyeksi ESSA dapat menyentuh level 760.

Kemudian, Herditya pun merekomendasikan saham PT Wintermar Offshore Marine Tbk atau WINS yang ditutup menguat 2,75 persen ke level 448 pada pekan lalu. Ia memproyeksi WINS dapat menyentuh level 478 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk atau SSMS yang ditutup menguat 0,99 persen ke posisi 1.535 pada pekan lalu. Ia memproyeksi SSMS bisa menyentuh level 1.690 pada pekan ini.

Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

[Gambas:Video CNN]

(pta)

Read Entire Article
| | | |