Dokter Sebut Kebanyakan Main Gadget Bisa Picu Diabetes

11 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Di era digital seperti sekarang, gadget seolah jadi bagian tak terpisahkan dari hidup. Dari urusan pekerjaan, hiburan, hingga pesan makanan, semua bisa dilakukan lewat layar.

Praktis memang, tapi siapa sangka, kebiasaan ini diam-diam bisa memicu penyakit serius seperti diabetes.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Bethsaida Hospital Gading Serpong, Timoteus Richard menyebut, penggunaan gadget yang berlebihan membuat tubuh jarang bergerak. Duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik menyebabkan metabolisme melambat dan penumpukan lemak meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibatnya, risiko resistensi insulin, pemicu utama diabetes tipe 2 ikut naik," kata Timoteus dalam keterangan tertulis, Senin (21/10).

Tak hanya itu, kebiasaan menatap layar hingga larut malam juga berdampak buruk. Cahaya biru dari gadget bisa mengacaukan hormon tidur dan membuat tubuh kekurangan waktu istirahat.

Padahal, kurang tidur dapat meningkatkan hormon stres yang berpengaruh pada kestabilan kadar gula darah.

"Banyak pasien yang tidak sadar bahwa kebiasaan sederhana seperti sering tidur larut malam karena gadget bisa memicu terjadinya diabetes," jelasnya.

Bukan cuma itu, menurut dia gadget juga membuat kita semakin bergantung pada makanan cepat saji. Pasalnya, cukup beberapa klik, burger dan minuman manis langsung tiba di depan pintu.

Padahal, fast food umumnya tinggi kalori, gula, garam, dan lemak jenuh, namun rendah serat serta nutrisi penting.

Konsumsi berlebihan bisa membuat tubuh menyimpan energi berlebih sebagai lemak, terutama di perut. Lemak ini menjadi salah satu penyebab utama resistensi insulin.

"Ditambah lagi, lonjakan gula darah setelah makan membuat pankreas bekerja ekstra keras hingga lama-kelamaan kewalahan. Inilah awal mula munculnya diabetes," kata dia.

Gejala awal dan pencegahan

Kata Timoteus, gejala diabetes sering muncul perlahan dan mudah diabaikan. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

• Rasa haus berlebihan dan sering buang air kecil, terutama di malam hari.

• Rasa lelah terus-menerus meski tidak beraktivitas berat.

• Penurunan atau peningkatan berat badan tanpa sebab jelas.

• Penglihatan kabur dan luka yang sulit sembuh.

Jika mengalami gejala-gejala ini, segera periksa kadar gula darah untuk deteksi dini. Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang mencegah komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, jantung, atau saraf.

Selain itu, Timoteus juga merinci beberapa pencegahan diabetes yang bisa dilakukan. Semua ini bisa dimulai dari perubahan gaya hidup sederhana.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

• Batasi konsumsi makanan cepat saji.

• Kurangi waktu bermain gadget dan beri jeda untuk bergerak.

• Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki 30 menit setiap hari.

• Tidur cukup selama 7-8 jam tiap malam.

• Rutin memeriksakan kadar gula darah.

"Diabetes sering kali berkembang tanpa gejala jelas. Karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting agar kadar gula darah bisa dipantau sejak dini. Dengan pola hidup sehat dan deteksi dini, risiko komplikasi serius dapat ditekan secara signifikan," ujar Timoteus.

[Gambas:Video CNN]

(tis/tis)

Read Entire Article
| | | |