Jakarta, CNN Indonesia --
Dubai terapkan solusi digital dalam dunia perhotelan setelah mengumumkan penerapan check-in tanpa kontak langsung di seluruh hotel dan penginapan di kota besar Uni Emirat Arab itu.
Inisiatif ini mendorong standar global baru dalam hal kenyamanan, keamanan, dan inovasi di sektor perhotelan, sekaligus memberikan kemudahan bagi tamu untuk proses check-in tanpa harus tatap muka.
Visit Dubai mengembangkan teknologi biometrik dan digital yang inovatif, tersedia di sejumlah penyedia independen dan siap diintegrasikan langsung ke seluruh kota. Dengan teknologi ini, tamu dapat menikmati pengalaman kedatangan yang lebih cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem ini memungkinkan tamu hotel menyelesaikan seluruh proses check-in sebelum tiba di hotel, dengan dilakukan langsung dari ponsel saja. Dengan demikian, waktu tunggu check-in konvensional dapat dipangkas bahkan dihilangkan.
Melalui sekali unggah dokumen identitas dan data biometrik, seluruh alur check-in menjadi jauh lebih sederhana. Solusi ini dirancang agar mudah diintegrasikan ke dalam aplikasi atau platform web hotel yang sudah ada.
Sesampainya di hotel, tamu dapat langsung melewati prosedur check-in di resepsionis pada setiap awal masa menginap di hotel yang berpartisipasi. Bahkan, data yang disimpan akan tetap berlaku hingga dokumen identitas kedaluwarsa, sehingga pada kunjungan berikutnya tamu hanya memerlukan autentikasi cepat, misalnya melalui pengenalan wajah.
Hampir seperempat dari total kunjungan tahunan ke Dubai berasal dari wisatawan yang datang kembali, sehingga adanya layanan baru ini juga menyambut para repeat visitors tersebut.
"Penerapan inovasi yang berfokus pada tamu ini akan meminimalkan hambatan sejak para tamu tiba, memberikan awal masa menginap yang lebih mulus dan efisien, serta memaksimalkan waktu mereka untuk menikmati Dubai," ujar CEO Dubai Corporation for Tourism and Commerce Marketing Visit Dubai, Issam Kazim, dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com.
Ia juga mengatakan, inovasi ini memiliki potensi besar meningkatkan layanan perhotelan. Oleh karena itu, ia mengajak lebih banyak pemilik dan operator untuk mengintegrasikan inovasi tersebut ke dalam sistem demi mengoptimalkan pengalaman tamu.
Teknologi ini juga diklaim berpotensi besar untuk diterapkan di layanan wisata lainnya, seperti penyewaan mobil, sehingga menghadirkan pengalaman kunjungan yang terintegrasi di seluruh Kota Dubai.
Inisiatif ini juga melanjutkan penerapan teknologi pintar di Dubai, termasuk penggunaan smart tunnels di Bandara Internasional Dubai yang memangkas waktu pemeriksaan paspor.
Selama sepuluh bulan pertama 2025, sektor perhotelan Dubai mencapai 15,70 juta wisatawan mancanegara yang menginap. Angka ini naik 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total 36,71 juta kamar yang dipesan.
(ana/wiw)
