Fakta-fakta Terkini Penembakan Staf KBRI Lima

3 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus penembakan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, menguak fakta baru.

Zetro tewas setelah ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersepeda di depan apartemennya di Kota Lince, 1 September lalu. Kepolisian Nasional Peru menyatakan Zetro ditembak oleh pembunuh bayaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver juga menyatakan insiden ini merupakan percobaan pembunuhan oleh pembunuh bayaran.

Malaver menyebut pelaku telah menunggu Zetro untuk melepaskan tembakan yang mengarah langsung ke kepalanya. Tidak ada barang Zetro yang dicuri selama insiden tersebut.

Berikut fakta-fakta terbaru penembakan Zetro.

1. Kemlu RI kirim nota diplomatik

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengirim nota diplomatik kepada Kemlu Peru untuk meminta kasus ini diselidiki hingga tuntas.

Juru bicara Kemlu RI Vahd Nabyl A. Mulachela mengatakan KBRI Lima telah berkoordinasi dengan pihak berwenang Peru untuk terus mengawal investigasi dan mendapatkan motif pembunuhan Zetro.

"KBRI Lima juga sudah menyampaikan nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Peru agar proses penanganan kasus ini mendapat atensi yang besar," kata Nabyl melalui video kepada wartawan, Kamis (4/9).

2. Ditembak enam kali

Media lokal Peru Panamericana melaporkan Zetro "ditembak enam kali saat sedang bersepeda" dengan sang istri di dekat kediamannya di Kota Lince, Senin (1/9) malam.

Informasi sebelumnya menyebut bahwa Zetro ditembak tiga kali. Istri Zetro selamat dalam insiden penembakan tersebut. Ia dan anak-anaknya saat ini telah dipindahkan ke kediaman dengan pengawasan khusus.


3. Penembak diduga geng kriminal Peru

Pelaku penembakan Zetro diduga terkait dengan geng kriminal Peru, One Family.

Salah satu petugas yang mengetahui kasus ini mengatakan kepada La Republica bahwa tim penyelidik telah dikerahkan ke Risso dan mendapati bahwa Zetro dekat atau terkait dengan seorang perempuan yang bekerja di sana.

"Tim telah dikerahkan ke Risso. Korban tidak terkait dengan muncikari, tapi ia dilaporkan dekat atau terkait dengan seorang perempuan yang bekerja di daerah tersebut," kata petugas itu.

Petugas mengatakan perempuan itu memiliki hubungan dengan seorang pria bernama "El Chino". Pria ini diyakini terlibat dalam pembunuhan Zetro.

"Beberapa nomor, yang tampaknya milik perempuan dengan kode Venezuela dan Kolombia, ditemukan di ponsel korban. Nomor-nomor tersebut sedang dilacak. Tampaknya, ia sering mengunjungi tempat tersebut," ucapnya.

Menurut laporan polisi, El Chino diyakini sebagai pemimpin geng One Family. Geng ini dikenal kerap melakukan eksploitasi seksual, pemerasan, serta pembunuhan bayaran.

4. Presiden Peru minta maaf ke Prabowo

Presiden Peru Dina Boluarte meminta maaf kepada Presiden RI Prabowo Subianto buntut insiden penembakan Zetro.

Menteri Luar Negeri Peru Elmer Schialer mengatakan Boluarte telah menelepon langsung Prabowo untuk menyampaikan permintaan maaf tersebut.

"Presiden juga meyakinkan Presiden Indonesia bahwa seluruh sumber daya sedang dikerahkan untuk melakukan investigasi secara menyeluruh, cepat, dan efisien serta untuk mengidentifikasi dalang dan pelaku insiden berdarah ini," kata Schialer seperti dikutip Panamericana, Kamis (4/9).

5. Jenazah Zetro dipulangkan ke RI

Schialer juga menyampaikan Kemlu Peru akan memulangkan jenazah Zetro dalam beberapa hari mendatang sesuai prosedur hukum yang berlaku. Pemulangan itu juga berlaku bagi istri dan ketiga anak almarhum.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver menyatakan penyelidikan atas insiden ini masih berlangsung. Ia memastikan pihaknya akan "segera" memberikan informasi konkret terkait peristiwa nahas ini.

(blq/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |