Greenpeace Sebut Prancis Kirim Uranium ke Rusia

3 hours ago 4

CNN Indonesia

Senin, 17 Nov 2025 05:10 WIB

Menurut Greenpeace pengiriman uranium olahan Prancis ke Rusia 'tidak ilegal, tetapi tidak bermoral'. Ilustrasi. Menurut Greenpeace pengiriman uranium olahan Prancis ke Rusia 'tidak ilegal, tetapi tidak bermoral'. (AFP/SAMEER AL-DOUMY)

Jakarta, CNN Indonesia --

Greenpeace mengatakan pada Minggu (16/11) bahwa Prancis mengirim uranium yang telah diproses ulang ke Rusia untuk diolah agar dapat digunakan kembali. Informasi ini bernada kontroversi karena status Rusia sedang berperang dengan Ukraina yang dibela Eropa.

Kelompok lingkungan tersebut berpendapat bahwa meski legal, perdagangan tersebut "tidak bermoral" karena banyak negara berusaha meningkatkan sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina sejak 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Greenpeace pada Sabtu merekam pemuatan sekitar 10 kontainer berlabel radioaktif ke sebuah kapal kargo di pelabuhan Dunkirk, Channel.

Kapal bernama Mikhail Dudin yang terdaftar di Panama disebut Greenpeace secara teratur digunakan untuk mengangkut uranium yang diperkaya atau alami dari Prancis ke St. Petersburg.

Namun pengiriman pada Sabtu tersebut dikatakan pengiriman uranium olahan ulang pertama yang diamati selama tiga tahun.

"Itu tidak ilegal, tetapi tidak bermoral," ujar Pauline Boyer, kepala kampanye nuklir Greenpeace Prancis, kepada AFP.

"Prancis harus mengakhiri kontraknya dengan Rosatom, perusahaan negara yang telah menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina di Zaporizhzhia selama tiga tahun," tambahnya.

Raksasa energi milik Prancis, Electricite de France (EDF), menandatangani kesepakatan senilai 600 juta euro (US$700 juta) pada 2018 dengan anak perusahaan Rosatom, Tenex, untuk daur ulang uranium yang telah diproses ulang. Operasi ini tidak terpengaruh oleh sanksi internasional terkait perang Ukraina.

Rosatom memiliki satu-satunya fasilitas di dunia, di Seversk, Siberia, yang mampu melaksanakan bagian-bagian penting konversi uranium yang telah diproses ulang menjadi uranium yang diperkaya dan diproses ulang.

Uranium dapat diproses ulang sehingga dapat diperkaya dan digunakan kembali. Dengan harga uranium yang kembali naik di pasar internasional, semakin menguntungkan bagi perusahaan listrik untuk mengupayakan pemrosesan ulang bahan bakar bekas.

Hanya sekitar 10 persen uranium yang diperkaya dikirim kembali ke Prancis oleh Rusia digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir Cruas, di Prancis selatan, satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir di negara itu yang dapat menggunakan uranium olahan ulang yang diperkaya, menurut Greenpeace.

Kementerian Energi Prancis dan EDF tidak menanggapi pertanyaan AFP mengenai pengiriman atau perdagangan tersebut.

Prancis memerintahkan EDF menghentikan perdagangan uraniumnya dengan Rosatom pada 2022 ketika Greenpeace pertama kali mengungkapkan kontrak tersebut setelah invasi Rusia.

Prancis mengatakan pada Maret 2024 bahwa mereka "serius" mempertimbangkan kemungkinan membangun fasilitas konversi sendiri untuk memproduksi uranium olahan ulang yang diperkaya.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |