Gregoria Cerita Perjuangan Lawan Vertigo, Target Main di Japan Open

2 days ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 04 Jun 2025 16:24 WIB

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung menceritakan perjuangan melawan vertigo yang memaksanya absen di berbagai ajang termasuk Indonesia Open 2025. Gregoria Mariska Tunjung sempat terserang vertigo. (Arsip PBSI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung menceritakan perjuangan melawan vertigo yang memaksanya absen di berbagai ajang termasuk Indonesia Open 2025.

Vertigo yang mengakibatkan sakit kepala hebat jadi penyebab atlet 25 tahun itu absen di beberapa turnamen sejak April lalu. Ajang penting seperti Piala Sudirman 2025, Singapore Open 2025, dan Indonesia Open 2025 harus direlakan.

"Puji Tuhan kondisi saya sudah membaik. Tapi bagaimanapun juga, karena sempat off cukup lama, jadi perlu waktu untuk kembali latihan. Masih bertahap sampai sekarang dengan mencoba mengembalikkan fisik dulu. Semoga pemulihannya cepat dan saya berharap tidak kambuh lagi," kata Gregoria di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peraih perunggu Olimpiade 2024 Paris itu mengaku khawatir vertigo kembali menyerang tanpa pemicu yang pasti. Sebab jika sakit kepalanya sudah tak tertahankan, Gregoria menyebut tidak bisa beraktivitas sedikitpun.

"Jadi sebenarnya yang mengganggu adalah tidak tahu pemicunya itu dari apa, dan saya takut juga kalau gerakan sudah mulai terasa cepat, jadi gampang untuk muncul vertigonya," ujar Gregoria.

"Jadi kemarin makanya kenapa sempat tidak latihan dan absen dari beberapa turnamen, karena memang sama sekali tidak bisa bergerak. Untuk gerak cepat itu sama sekali tidak bisa," ia menambahkan.

Di satu sisi, Gregoria ingin sepak terjangnya segera kembali seperti sedia kala. Ia berupaya maksimal memulihkan kondisi selama satu bulan ke depan dengan harapan tampil di Japan Open 2025 yang berlangsung 15-20 Juli mendatang.

"Kalau dibilang ingin cepat main pastinya ingin segera. Saya merasa fisik saya aman saja tapi kalau vertigonya sudah menyerang badan saya benar-benar langsung drop 100 persen," ucapnya.

"Untuk main di level yang tinggi sepertinya perlu pemulihan selama satu bulan ini. Saya berharap sekali bisa main di Japan Open 2025. Semoga tidak kambuh lag,i" tegasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/ptr)

Read Entire Article
| | | |