CNN Indonesia
Jumat, 20 Jun 2025 21:38 WIB

Kupang, CNN Indonesia --
Gunung Ili Lewotolok yang ada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (20/6) malam mengalami erupsi dengan semburan abu vulkanik setinggi 700 meter di atas puncak.
Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Fajarudin Balido melalui laporan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com menyatakan erupsi tersebut terjadi pada pukul 20.53 wita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telah terjadi erupsi G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 20 Juni 2025 pukul 20:53 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2.123 m di atas permukaan laut)," kata Fajarudin.
Fajarudin menyebut saat erupsi kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi ± 2 menit 2 detik," jelas Fajarudin dalam laporan yang dikeluarkan pukul 21.03 wita.
Dilaporkannya bahwa saat erupsi disertai dentuman sedang dan lontaran lava pijar ke arah tenggara dan selatan sejauh 500 meter dari pusat erupsi.
"Erupsi disertai dentuman lemah dan lontaran lava pijar ke arah tenggara dan selatan lk 500 dari pusat Erupsi," ujar Fajarudin.
Status waspada
Gunung Ili Lewotolok yang terletak diantara Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur di Pulau Lembata tersebut memiliki tinggi 1.423 meter diatas permukaan laut.
Saat ini tersebut berstatus waspada atau level II sehingga masyarakat di sekitar tersebut diimbau untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas didalam wilayah dengan radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran dan longsoran lava dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.
"Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok," ujar Fajarudin yang melaporkan dari PPGA di Desa Laranwutun, Kecamatan ile Ape.
(eli/kid)