Jakarta, CNN Indonesia --
Malaysia Aviation Group (MAG) melakukan investigasi setelah penerbangan Malaysia Airlines (MH2742) dari Kuala Lumpur menuju Sarawak mengalami kehilangan tekanan kabin secara mendadak pada Selasa (21/10).
Dalam insiden tekanan kabin yang hilang, kepanikan luar biasa terjadi di antara penumpang di dalam pesawat. Masalah tekanan kabin sendiri terjadi saat pesawat di tengah perjalanan.
Awak penerbangan segera mengambil tindakan dengan melakukan penurunan ketinggian terkendali (controlled descent) dan mengerahkan masker oksigen sesuai dengan protokol keselamatan standar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Bintulu pada pukul 10:31 pagi waktu setempat, dan tidak ada laporan korban luka.
Insiden ini mendapat perhatian publik setelah salah satu penumpang, Abdul Jalil Bujang, membagikan pengalamannya di Facebook. Ia menggambarkan momen ketika pesawat dilaporkan kehilangan tekanan kabin di tengah penerbangan.
Menurut unggahannya, insiden itu terjadi sekitar dua jam setelah lepas landas, ketika penumpang mendengar "suara aneh" sebelum masker oksigen jatuh dari kompartemen atas.
"Meskipun awak kabin selalu memberikan pengarahan tentang cara menggunakan peralatan keselamatan, sebagian besar dari kami mungkin menganggapnya enteng," tutur Abdul Jalil, seperti dilansir The Star.
"Tetapi dalam keadaan darurat sebenarnya, terjadi kekacauan. Masker oksigen di dekat kami tersangkut dan harus digunakan bersama oleh tiga penumpang," katanya mengisahkan.
Pihak Malaysia Airlines telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tekanan kabin yang hilang secara mendadak. "Malaysia Airlines dengan tulus meminta maaf atas gangguan rencana perjalanan penumpang kami," bunyi pernyataan tersebut.
MAG menambahkan bahwa keselamatan dan kesejahteraan penumpang serta kru selalu menjadi prioritas utama maskapai, dan peninjauan menyeluruh sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kejadian ini serta mencegah terulang kembali.
(wiw)
