Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Indonesia Prabowo Subianto akan berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) pada Selasa (23/9).
Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di urutan ketiga setelah Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada pukul 09.00 waktu New York atau 20.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran Prabowo di SMU PBB ini menjadi yang kali pertama bagi Presiden Republik Indonesia. Sebab, selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pendahulunya itu tidak pernah menghadiri Majelis Umum PBB secara langsung.
Lalu, apa yang kira-kira akan disampaikan di forum rutinan internasional ini?
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yvonne Mewengkang mengatakan isu Palestina sudah pasti akan jadi topik dalam pidato Prabowo.
"Ya pastinya isu Palestina akan masuk dalam pembahasan. Of Course, itu sesuatu yang selalu kita bawa," kata Yvonne usai media gathering pada 17 September di Jakarta Pusat.
Sementara itu pada Kamis (11/9) lalu, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat, membocorkan sejumlah hal prioritas yang akan dibahas Prabowo dalam pidatonya di Majelis Umum PBB besok.
Tri menuturkan Prabowo akan focus membahas dinamika global yang terjadi saat ini, termasuk serangan Israel ke Qatar beberapa pekan lalu.
"Pasti juga isu Palestina akan dibawa," ucap Tri menambahkan.
Tri menyampaikan Prabowo juga akan menggunakan kesempatan tersebut untuk mendorong pelaksanaan program-program dan visi Asta Cita yang diusungnya.
"Dan tentunya kesempatan Sidang Majelis Umum PBB menjadi kesempatan yang sangat baik untuk terus mendorong pelaksanaan program-program dan visi asta cita Bapak Presiden," ucap Tri.
"Lalu kita juga menyadari perlunya satu reformasi sistem multilateral, lalu juga dorongan peranan yang lebih penting bagi negara-negara Global South yang dipedomani oleh semangat Bandung. Ini tentunya akan terus dibawa oleh delegasi Indonesia," lanjutnya.
Selama berada di New York, Prabowo juga akan menghadiri berbagai pertemuan, termasuk bilateral. Sejauh ini, ada 176 undangan pertemuan yang telah diterima Indonesia, baik di level kepala negara maupun setingkat ahli atau direktur jenderal.
Beberapa pertemuan disebut terkait perubahan iklim, penghapusan senjata nuklir, hingga isu Palestina.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan SMU tahun ini dipandang sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran aktif di forum multilateral.
"Selain kembali tampil di level tertinggi forum PBB, Indonesia juga akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif," kata Teddy dalam pernyataan yang dirilis hari ini.
Kehadiran Presiden Prabowo di forum global ini sekaligus mempertegas komitmen Indonesia terhadap perdamaian, kerja sama internasional, serta pembangunan yang berkeadilan bagi semua negara, khususnya negara-negara berkembang.
Prabowo sendiri sudah tiba Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, pada Sabtu (20/9) pukul 16.50 waktu setempat. Selain menghadiri SMU PBB, Presiden RI juga akan menggelar beberapa pertemuan lain.
(isa/rds)
