CNN Indonesia
Sabtu, 28 Jun 2025 04:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Israel mengklaim telah membunuh lebih dari 30 pejabat tinggi keamanan dan 11 ilmuwan nuklir senior Iran. Klaim ini disampaikan oleh seorang pejabat militer senior Israel pada Jumat (27/6), sebagai rangkuman dari perang udara 12 hari yang mereka lancarkan terhadap Iran.
Tindakan yang dilakukan Negeri Zionis disebut sebagai pukulan telak bagi ambisi nuklir Iran, demikian laporan Reuters, seperti dilansir Middle East Monitor.
Menurut pejabat tersebut, serangan pembuka Israel pada 13 Juni 2025, yang menargetkan Iran sejauh 1.500 km, secara parah merusak pertahanan udara Iran dan menggoyahkan kemampuannya untuk merespons di jam-jam krusial awal konflik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkatan Udara Israel dilaporkan menyerang lebih dari 900 target, dan militer mereka berhasil merusak produksi rudal Iran secara signifikan selama perang yang diakhiri dengan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).
"Proyek nuklir Iran mengalami pukulan besar: Kemampuan rezim itu untuk memperkaya uranium hingga 90 persen dinetralkan untuk jangka waktu yang lama. Kemampuan mereka saat ini untuk memproduksi inti senjata nuklir telah dinetralkan," kata pejabat Israel tersebut.
Di sisi lain, Iran, yang membantah sedang mencoba membangun senjata nuklir, dengan membalas serangan tersebut dengan rentetan rudal ke situs militer dan kota-kota Israel. Iran mengklaim berhasil mengakhiri perang dengan menembus pertahanan Israel.
Pihak berwenang Iran menyatakan 627 orang tewas di negaranya. Namun, tingkat kerusakan di Iran tidak dapat dikonfirmasi secara independen karena pembatasan ketat terhadap media. Sementara itu, otoritas Israel menyebutkan 28 orang tewas di Israel.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (28/6), Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan militer untuk menyusun rencana guna menjaga superioritas udara di atas Iran.
Hal tersebut demi mencegah pengembangan nuklir dan produksi rudal, serta menangani dukungan Iran terhadap operasi militan yang menargetkan Israel.
(wiw/wiw)