Jabodetabek Mendadak Dingin, BMKG Bongkar 'Dalangnya'

7 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Udara dingin mendadak terasa di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Apa penyebabnya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut udara dingin yang terjadi di Jabodetabek dan sejumlah wilayah Pulau Jawa disebabkan oleh udara kering monsun Australia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan cuaca dingin yang terjadi saat ini disebabkan monsun Australia yang lebih kering. Hal tersebut menyebabkan malam terasa lebih dingin dan suhu di siang hari pun tidak terlalu panas.

"Mengenai hawa dingin yang sekarang itu sebenarnya lebih didominasi oleh kejadian yang di selatan khatulistiwa, khususnya yang di Pulau Jawa, Jawa Tengah, Jawa Timur. Itu karena udara kering yang dari Australia, monsun Australianya sifatnya lebih kering," katanya dalam konferensi pers daring, Senin (7/7).

"Sehingga ketika malam itu terasa lebih dingin dan siang pun tidak sepanas pada saat bulan-bulan lainnya, di mana uap air lebih banyak dan kita merasakan lebih sumuk," tambahnya.

Bukan karena aphelion

Pernyataan Ardhasena ini sekaligus menjawab sejumlah rumor yang mengaitkan udara dingin dengan fenomena aphelion, atau fenomena ketika Bumi berada pada titik terjauhnya dengan Matahari.

"Jadi suhu yang sifatnya terasa lebih dingin khususnya malam itu, sebenarnya sifat musiman yang karakteristiknya khas terjadi, kalau masyarakat Jawa bilangnya bediding," ujar dia.

"Itu sebenarnya tidak ada kaitannya dengan dengan fenomena Aphelion secara sebab akibat, tetapi dia memang pada saat yang bersamaan," katanya lagi.

Lebih lanjut, Ardhasena mengatakan fenomena aphelion dan udara kering dari Australia secara waktu terjadi pada periode yang sama.

Menurut dia jika aphelion adalah penyebab cuaca dingin, maka seharusnya fenomena dingin terjadi di seluruh wilayah Bumi, karena aphelion adalah fenomena dengan skala planet.

Aphelion sendiri merupakan fenomena ketika Bumi berada pada titik terjauhnya dengan Matahari. Kata aphelion berasal dari Yunani apo yang berarti jauh dan helios yang berarti Matahari.

Bumi mengorbit Matahari dalam bentuk elips kecil. Ada saat-saat ketika Bumi berada paling jauh dari Matahari (aphelion) dan saat-saat ketika Bumi berada paling dekat dengan Matahari (perihelion).

Pada pukul 15.54 EDT hari Kamis (3/7) atau 02.54 WIB pada Jumat (4/7), planet kita mencapai aphelion. Bumi berada pada jarak 152 juta kilometer dari Matahari.

(lom/dmi)

Read Entire Article
| | | |