Kisah Inspiratif Wanita Zimbabwe, Dulu Pramugari Sekarang Jadi Pilot

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Precious Sibalo, mantan awak kabin atau pramugari Qatar Airways kini menginspirasi wanita dalam dunia penerbangan. Ia mampu mendapat Lisensi Pilot Transportasi Maskapai Terpadu (Integrated Airline Transport Pilot License) dengan kualifikasi Airbus A320 MCC.

Sebelum mengudara sebagai pilot wanita, wanita asal Plumtree, Zimbabwe ini perlu menaklukkan perjalanan hidup yang penuh dengan jatuh bangun. Kisah ini bermula saat Precious yang saat itu berusia delapan tahun mengunjungi Bandara Internasional Joshua Mqabuko Nkomo di Bulawayo.

Di tengah perjalanan sekolahnya ini, tatapan Precious terpaku saat melihat seorang pilot berbalut seragamnya yang rapi. Namun sesaat kemudian, muncul pertanyaan di benaknya saat menyadari ia tak melihat satu pun pilot perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Precious kecil kemudian bertanya kepada gurunya, apakah seorang perempuan bisa mengemudikan pesawat? "Kamu pasti bisa menjadi pilot," jawab guru itu.

Kalimat singkat ini membayangi benak gadis kecil tersebut. Sejak hari itu ia putuskan ingin menjadi seorang pilot wanita, meskipun profesi ini didominasi oleh laki-laki. Tekadnya bulat, walaupun ia tahu banyak rintangan yang harus dihadapi.

Memasuki usia remaja, Precious perlu menjalani hidup sebagai seorang ibu muda di usia 17 tahun. Hal ini pula yang membuatnya mengubur rencananya untuk berkuliah.

Di tengah hari-hari beratnya sebagai seorang ibu, Precious kehilangan satu-satunya sosok yang menjadi penunjuk arahnya dalam mengurus anak. Ibu Precious meninggal dunia tak lama setelah Precious memiliki seorang putri.

Kemudian dengan berat hati Precious meninggalkan Zimbabwe untuk pindah ke Afrika Selatan. Keputusan untuk menitipkan anaknya ke orang yang telah ia percaya bukanlah hal mudah, dengan hati yang hancur Precious tetap harus berjalan ke depan.

"Saya sering bertanya pada diri sendiri, orang tua seperti apa yang meninggalkan anak mereka? Banyak wanita mengalami ini, dipaksa untuk meninggalkan anak-anak mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata Precious, seperti dilansir Aviation A27.

Di Afrika Selatan, dia bekerja sebagai pelayan, beberapa kali menjadi model paruh waktu. Singkat cerita, hidup memberinya peluang baik, membawa Precious pindah kerja ke area Bandara Internasional Doha Hamad.

Kembali teringat ia pada sosok Precious kecil dengan mimpinya dulu. Kali ini, Precious bertekad untuk terus jalan ke depan mendorong impiannya. "Berharap tanpa tindakan, tidak akan memenuhi mimpi," ujarnya.

Tiga bulan berselang, Precious resmi bergabung dengan maskapai Qatar Airways (QR) sebagai seorang awak kabin. Precious memang sudah mengagumi profesionalisme anggota kru maskapai tersebut saat pertama kali ia terbang ke Dubai sebagai penumpang.

Setiap harinya ia lewati sembari merajut mimpi. Tak terasa bertahun-tahun telah berselang. Suatu hari, ia kembali melihat awak kabin yang dulu menginspirasinya untuk bergabung dengan Qatar Airways.

"Setiap kali saya berjalan menyusuri lorong, saya tahu saya mungkin menginspirasi seseorang," kata Precious.

Selama lima tahun terbang sebagai awak kabin, setiap kali mengunjungi ruang kokpit selalu membakar kembali ambisinya. Terlebih lagi, kapten dan perwira pertama terus memberikan dukungan penuh untuknya.

Suatu hari, Precious mendapat promosi menjadi kru kabin senior. Tawaran ini datang bersamaan dengan pelatihan pilot yang selalu ia tunggu. Pada akhirnya, Precious memutuskan untuk memilih pelatihan pilot.

Pada tahun 2017, Precious mendaftar di 43 Air School di Port Alfred, Afrika Selatan. Dia menyelesaikan program ATPL Terpadu penuh dan kursus Kerjasama Multi-Kru Airbus A320.

Saat ini, Precious tengah membangun jam (total durasi penerbangannya) di Cessna 172, sembari bersiap untuk peringkat instruktur penerbangannya, seperti dilansir dari AeroTime.

Selain itu, Precious juga mengisi waktu sebagai mentor calon pilot di media sosial, diantara muridnya beberapa adalah siswa yang kurang beruntung. Dia berharap, sponsor dapat mendanai peserta pelatihan yang kehilangan pekerjaan atau tidak mampu membayar biaya pelatihan.

Cerita Precious membuktikan bahwa tekad dapat mengubah turbulensi hidup yang berat menjadi terbang lebih tinggi ke langit yang cerah.

(wiw/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |