Madagaskar Terapkan Jam Malam Imbas Aksi Massa Besar-besaran

2 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 27 Sep 2025 16:45 WIB

Pemerintah Madagaskar memberlakukan jam malam di ibu kota Antananarivo imbas aksi massa besar-besaran yang berujung kericuhan. Pemerintah Madagaskar memberlakukan jam malam di ibu kota Antananarivo imbas aksi massa besar-besaran yang berujung kericuhan. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Madagaskar memberlakukan jam malam di ibu kota Antananarivo imbas aksi massa besar-besaran yang berujung kericuhan.

Demonstrasi itu dipicu pemadaman listrik yang kerap terjadi hingga krisis air di berbagai wilayah.

Diberitakan Al Jazeera pada Kamis (25/9), aturan jam malam diterapkan aparat mulai pukul 19.00 hingga 05.00 keesokan hari. Polisi juga melakukan patroli besar-besaran di berbagai wilayah ibu kota untuk mengendalikan situasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayangnya, ada individu yang memanfaatkan situasi ini untuk menghancurkan properti orang lain," ujar Jenderal Angelo Ravelonarivo selaku pemimpin badan keamanan gabungan dari polisi dan militer, Kamis (27/9).

"[Jam malam] diterapkan untuk melindungi warga dan harta benda mereka," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.

Aturan jam malam itu disebut akan terus diterapkan hingga ketertiban masyarakat kembali pulih.

Selain itu, aparat juga menerapkan tindakan lain sebagai respons atas kerusuhan yang terjadi.

Salah satunya dengan mengeluarkan larangan aksi massa sejak Rabu (24/9) dengan dalih risiko mengganggu keamanan publik.

Aksi unjuk rasa di Madagaskar berawal dari seruan di media sosial, seperti Facebook, dalam beberapa hari terakhir. Massa yang menginisiasi demonstrasi itu didominasi kalangan anak muda.

Ratusan massa kemudian turun ke jalan menuntut tanggung jawab pemerintah karana pemadaman listrik terus-menerus selama lebih dari 12 jam setiap harinya.

Massa dilaporkan membarikade jalan dengan batu dan membakar ban. Selain itu, ada pula laporan penjarahan di toko ritel, perkakas, dan bank di ibu kota.

Beberapa stasiun sistem kereta gantung negara itu juga menjadi objek pembakaran. Puncaknya, tiga rumah politisi yang dekat dengan Presiden Andry Rajoelina ikut diserang sejumlah orang.

Salah satu pejabat di antaranya merupakan anggota parlemen senator Lalatiana Rakotondrazafy, mantan menteri sekaligus pendukung vokal Presiden Rajoelina.

Polisi yang ikut mengamankan demonstrasi lantas membubarkan unjuk rasa dengan peluru karet dan gas air mata. Namun, aksi itu masih terjadi hingga tersebar di beberapa wilayah.

Setidaknya lima orang tewas dalam demonstrasi massal yang memprotes pemadaman listrik dan kekurangan air bersih itu.

(frl/sfr)

Read Entire Article
| | | |