Mau Tangkap Asteroid, Perusahaan Ini Buat Kantong Raksasa

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan asal California, Amerika Serikat (AS), mengembangkan perangkat bernama Capture Bag yang dirancang untuk menangkap objek-objek seperti asteroid dan sampah antariksa. Ini merupakan bagian dari upaya mereka melakukan penambangan asteroid.

Perusahaan menjelaskan bahwa Capture Bag merupakan kantong tiup berukuran beragam, yang dirancang untuk menangkap benda mulai dari batu kecil hingga bongkahan seukuran rumah. Kantong ini juga dapat digunakan untuk membersihkan sampah antariksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menambang asteroid adalah pekerjaan yang sangat berisiko dan menantang," kata Joel Sercel, pendiri TransAstra, melansir CNN, Kamis (13/11).

"Untuk bisa menambang asteroid, ada empat masalah besar yang harus diselesaikan: menemukan asteroid, menangkapnya, memindahkannya ke lokasi aman di luar angkasa, lalu memproses untuk mengambil mineralnya," lanjut dia.

Sercel mengatakan perusahaan sudah mengembangkan teknologi untuk keempat tahap itu. Menurutnya saat ini TransAstra sudah memiliki sekitar 21 paten yang bisa digunakan untuk mengembangkan teknologi untuk tujuan tersebut.

Berkat pendanaan dari NASA dan investor swasta, mereka kini sedang menyiapkan versi Capture Bag yang jauh lebih besar dan fungsional.

Hingga kini, TransAstra sudah mengantongi sekitar US$12 juta atau sekitar Rp200 miliar (dengan kurs Rp16.720 per 1 dollar) dari investor, serta US$15 juta atau sekitar Rp250 miliar yang didapat dari berbagai kontrak dan hibah, termasuk dari NASA dan US Space Force.

Sercel mengaku tahu di mana harus mencari asteroid yang layak ditambang, yakni pada kelompok asteroid yang orbitnya mirip dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari.

"Mereka melintas sangat pelan di dekat Bumi, hanya berjarak beberapa miliar kilometer. Kami sudah mengetahui ratusan asteroid jenis ini, dan kami berencana mengambil satu pada 2028, yang kami yakini akan memicu revolusi industri baru di luar angkasa," jelas Sercel.

Cara kerja Capture Bag

Capture Bag terbuat dari bahan antariksa seperti kevlar dan alumunium, dibuat kedap udara, dan dipasang pada wahana yang akan melepaskannya di dekat target. Setelah itu kantong akan mengembang dan 'menyelimuti' asteroid tersebut.

Capture Bag tersedia dalam enam ukuran, dari mikro hingga super jumbo. Sarcel mengatakan, ukuran mikro bisa masuk ke dalam cangkir kopi.

"Cukup untuk menangkap serpihan seukuran semangka," kata Sarcel.

Awal Oktober kemarin, TransAstra sudah melakukan uji awal Capture Bag di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Namun begitu, uji coba tersebut belum menangkap objek antariksa sungguhan.

Versi yang dites di ISS berdiameter sekitar satu meter. Menurutnya perusahaan hanya butuh waktu sekitar tujuh bulan dari sketsa awal hingga perangkat siap dikirim untuk uji coba.

Menurut dia versi terbesar nantinya akan mampu menampung asteroid berbobot 10.000 ton, sebesar bangunan kecil.

Saat ini TransAstra tengah mengembangkan Capture Bag berdiameter 10 meter dengan pendanaan US$5 juta atau sekitar Rp83,6 miliar, yang setengahnya dibiayai oleh NASA.

Tahap perancangan diperkirakan rampung dalam setahun lebih sebelum siap diuji di luar angkasa. Namun sebelum menjajal asteroid, kantong ini akan digunakan lebih dulu untuk menangani sampah antariksa.

"Ini cara mengurangi risiko sebelum menjalankan misi penambangan asteroid," ujar Sercel.

Menurut dia kantong 10 meter itu cukup besar untuk menangkap satelit-satelit tua yang berada di orbit kuburan dan memindahkannya ke lokasi lebih aman.

"Itu misi penting. Tapi kantong ini juga cukup besar untuk mengambil asteroid sekitar 100 ton," tuturnya.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |