CNN Indonesia
Rabu, 04 Jun 2025 14:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menepis kedekatan Ketua Umumnya sekaligus Presiden Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri sebagai sinyal PDIP akan bergabung di kabinet.
Hal itu disampaikan Dasco merespons kedekatan Prabowo dan Mega saat peringatan hari lahir Pancasila di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6).
"Belum ada pembicaraan apa-apa, dan lagi ya saya rasa terlalu jauh dikait-kaitkan dengan Hari Lahir Pancasila, kemudian dikaitkan dengan koalisi, begitu," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Rabu (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua DPR RI itu menerangkan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 di bawah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di mana Megawati menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah.
Presiden Prabowo, menurut Dasco, ikut hadir karena diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres). Dasco menganggap kebersamaan sejumlah tokoh bangsa pada momen itu menunjukkan kehangatan di antara mereka.
"Kan kalau lihat di situ ada Presiden, ada Bu Mega, ada Wakil Presiden, kan adem suasananya. Ya suasana yang bagus menurut saya," kata Dasco.
Pertemuan Mega dan Prabowo di peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi yang kedua sejak Pilpres 2024. Pertemuan keduanya sempat menjadi sorotan menyusul persaingan PDIP dan Gerindra di Pilpres lalu.
Namun, PDIP menegaskan hubungan ketua umumnya dengan Prabowo tak bermasalah.
Ketua MPR sekaligus Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengungkap, usai upacara di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Prabowo bahkan sempat berkomunikasi secara langsung dengan Megawati. Muzani menyebut momen itu berjalan dengan penuh kekeluargaan dan banyak canda.
"Suasana pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berlangsung sangat akrab. Penuh kekeluargaan dan saling banyak bercanda," ujarnya kepada wartawan, Senin (2/6).
(thr/isn)