Melihat Bendungan Raksasa China yang Bikin Cemas India dan Bangladesh

2 hours ago 5

CNN Indonesia

Selasa, 23 Des 2025 13:03 WIB

China membangun sebuah bendungan raksasa di Sungai Yarlung Zangbo di wilayah Tibet yang menjadi salah satu infrastruktur terbesar di dunia. Bendungan Yarlung Zangbo di Tibet. (AFP/STR)

Jakarta, CNN Indonesia --

China membangun sebuah bendungan raksasa di Sungai Yarlung Zangbo di wilayah Tibet yang menjadi salah satu infrastruktur terbesar di dunia.

Proyek itu secara simbolis diluncurkan oleh Perdana Menteri Li Qiang di Nyingchi, Tibet pada Juli lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek mega di kaki pegunungan Himalaya ini mencakup lima pembangkit listrik tenaga air di sungai Brahmaputra, terletak lebih jauh ke hilir di India, dan Sungai Jamuna di Bangladesh.

Media Al Jazeera mengutip laporan kantor berita pemerintah China, Xinhua, bahwa Beijing telah lama merencanakan proyek ini dan disetujui pada Desember tahun lalu.

Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan biaya sekitar 1,2 triliun yuan (sekitar Rp2.832 triliun).

Proyek ini dibangun dengan panjang 30 km (18 mil) dari perbatasan luas Tiongkok dan India, yang merupakan wilayah sengketa dengan puluhan ribu tentara ditempatkan di keduanya.

Setelah proyek ini selesai, bendungan itu akan menghasilkan energi hingga tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze di Tiongkok tengah.

Xinhua juga melaporkan bahwa proyek itu akan menghasilkan 300 juta megawatt jam listrik setiap tahunnya, seperti dikutip The Guardian.

Bendungan itu akan memanfaatkan energi dari penurunan ketinggian sungai sebesar 2 km dalam jarak sekitar 50 km, saat sungai mengalir berkelok di dalam ngarai berbentuk U.

Bendungan Yarlung Tsangpo merupakan bagian penting kebijakan pemindahan listrik dari wilayah barat ke timur China, sekaligus memperkuat kendali atas sungai lintas batas.

Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan milik negara Power Construction Corporation of China. Meski otoritas China menyatakan proyek itu tidak akan merugikan negara-negara hilir.

Namun, hingga kini belum ada studi kelayakan maupun analisis dampak lingkungan yang dipublikasikan.

Pemerintah Tibet juga mengecam proyek ini dinilai berpotensi merusak lingkungan dan mengancam jutaan orang. Kekhawatiran serupa juga disampaikan oleh India dan Bangladesh.

Kedua negara itu menilai proyek ini sebagai ancaman langsung, karena khawatir aliran air tersebut dapat ditahan atau dialihkan dari wilayah mereka.

Sungai Yarlung Tsangpo, dikenal sebagai Siang di Arunachal Pradesh dan Brahmaputra di Assam, menopang sekitar 130 juta penduduk India.

Sungai ini kemudian mengalir ke Bangladesh sebagai Sungai Jamuna, yang menopang sekitar 160 juta orang.

(rnp/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |