Netanyahu Terlibat Kasus Korupsi, Trump Desak Israel Beri Pengampunan

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta otoritas Israel menggugurkan kasus korupsi yang menjerat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ia juga mendesak agar otoritas Israel memberikan grasi kepada Netanyahu.

Trump menggambarkan kasus dugaan korupsi yang ditujukan kepada Netanyahu sebagai 'witch hunt' atau penuduhan tanpa bukti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sidang harus dibatalkan, segera, atau diberikan ampunan kepada seorang Pahlawan Besar yang telah berbuat begitu banyak untuk Negara [Israel]," tulis Trump di platform Truth Social-nya, melansir Aljazeera, Kamis (26/6).

"Witch hunt semacam ini terhadap seorang pria yang telah memberikan begitu banyak, bagi saya tidak terbayangkan," tambah Trump.

Persidangan Netanyahu dimulai pada 2020 dan melibatkan tiga kasus pidana. Ia telah membantah tuduhan tersebut dan menyatakan tidak bersalah.

Media Israel melaporkan bahwa pemeriksaan silang terhadap Netanyahu dimulai pada 3 Juni di pengadilan Tel Aviv dan diperkirakan baru akan rampung dalam waktu satu tahun.

Presiden Israel Isaac Herzog memiliki kewenangan untuk memberikan grasi kepada Netanyahu, namun media Israel mengutip pernyataannya bahwa grasi "tidak sedang dibahas saat ini".

Herzog juga mengatakan "tidak ada permintaan semacam itu yang diajukan", menurut laporan tersebut.

"Adalah Amerika Serikat yang menyelamatkan Israel, dan kini Amerika Serikatlah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu," lanjut Trump.

Amit Hadad, pengacara Netanyahu, mengatakan pihaknya juga sudah meminta pengadilan untuk menunda kesaksian sang perdana menteri dalam sidang lanjutan.

Dalam permohonan kepada pengadilan, Amit mengatakan bahwa kesaksian perdana menteri harus ditunda karena alasan perkembangan regional dan global.

"Pengadilan dengan hormat diminta untuk memerintahkan pembatalan sidang di mana perdana menteri dijadwalkan untuk bersaksi dalam dua minggu ke depan," bunyi permohonan tersebut, melansir AFP.

Menurutnya Netanyahu harus mengabdikan seluruh waktu dan energinya untuk menangani isu-isu nasional, diplomatik, dan keamanan yang paling penting, setelah konflik singkat dengan Iran dan selama pertempuran yang sedang berlangsung di Gaza.

Dalam kesempatan terpisah, Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Trump atas dukungannya.

"Saya menantikan untuk terus bekerja sama dengan Anda untuk mengalahkan musuh-musuh bersama kita, membebaskan sandera kita, dan memperluas lingkaran perdamaian dengan cepat," tulis Netanyahu di X, sambil membagikan salinan posting Trump di Truth Social.

(dmi/dmi)

Read Entire Article
| | | |