Jakarta, CNN Indonesia --
Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam. Puasa ini dilakukan selama satu bulan penuh setiap tahunnya.
Apabila berhalangan melaksanakan puasa Ramadhan, muslim wajib menggantinya di lain hari. Ibadah ini diawali dengan membaca niat bayar utang puasa Ramadhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seseorang yang tidak dapat menjalankan puasa di bulan Ramadhan tahun lalu dikarenakan berbagai alasan, seperti sakit, hamil, menyusui, atau perjalanan jauh (musafir) dapat mengganti puasa di lain waktu.
Sebelum menjalankan puasa di Ramadhan berikutnya, mereka yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan sebelumnya, wajib mengqadha puasa yang tertinggal terlebih dahulu.
Niat bayar utang puasa Ramadhan
Dikutip dari laman NU Online, berikut berikut bacaan niat bayar utang puasa Ramadhan bisa dipanjatkan, dilengkapi tulisan Arab, latin dan artinya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah Swt."
Waktu membaca niat bayar utang puasa Ramadhan
Waktu yang tepat untuk membaca niat ganti puasa Ramadhan adalah mulai malam hari hingga sebelum terbit fajar, sebagaimana dijelaskan Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna' sebagai berikut.
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya: Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nazar. Syarat ini berdasar pada hadis Rasulullah Saw, "Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya." Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadis (Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H, juz II).
Sementara untuk batas waktu puasa ganti Ramadhan, sebaiknya dibayar sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya. Dengan kata lain, puasa ganti atau qadha ini masih bisa dilakukan selama bulan Syakban.
Apabila seorang muslim lalai dan tidak mengganti puasa wajib di tahun lalu hingga tiba waktu bulan Ramadhan berikutnya, mendapat beban tambahan yaitu membayar fidyah dan tetap harus mengqadha total puasa Ramadhan yang tertinggal secara keseluruhan.
Fidyah wajib dilakukan untuk mengganti ibadah puasa dengan membayar sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan untuk satu orang.
Itulah bacaan niat bayar utang puasa Ramadhan dan waktu yang tepat untuk membacanya. Semoga bermanfaat.
(juh)