Pemilu Berdarah Tewaskan 700 Orang, Presiden Tanzania Terpilih Lagi

3 hours ago 4

CNN Indonesia

Sabtu, 01 Nov 2025 15:50 WIB

Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, dinyatakan sebagai pemenang pemilu dengan lebih dari 97% suara Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, dinyatakan sebagai pemenang pemilu dengan lebih dari 97% suara. (REUTERS/Thomas Mukoy)a

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, dinyatakan sebagai pemenang pemilu dengan lebih dari 97% suara, di tengah-tengah aksi demonstrasi yang berujung pada tewasnya ratusan orang. 

Hasil ini diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Tanzania. 

Hassan, yang mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021 setelah pendahulunya meninggal dunia, akan menjabat lima tahun ke depan untuk memerintah negara Afrika timur berpenduduk 68 juta jiwa tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenangan telak belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut. Hanya Paul Kagame, pemimpin otoriter Rwanda, yang secara rutin menang telak.

Tanzania sendiri diguncang demo besar setelah negara Afrika Timur itu menyelenggarakan pemilu pada 29 Oktober lalu. Pemilu itu meliputi pemilihan presiden, parlemen, hingga dewan lokal.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, melaporkan adanya pola penghilangan paksa, penangkapan sewenang-wenang, dan pembunuhan di luar hukum di Tanzania menjelang pemilu.

Sekitar 700 orang dilaporkan tewas dalam demo pemilihan umum.

Partai oposisi Chadema melaporkan jumlah tersebut merupakan akumulasi dari demonstrasi yang telah berlangsung sejak Rabu (29/10).

"Jumlah kematian di Dar (es Salaam) sekitar 350 dan di Mwanza 200 lebih. Ditambah dengan korban dari tempat-tempat lain di seluruh negeri, totalnya sekitar 700 (orang)," kata juru bicara Partai Chadema John Kitoka seperti dikutip AFP.

Pemilu tersebut dikritik keras karena dugaan kecurangan yang dilakukan Samia Suluhu Hassan serta partainya yang berkuasa Chama Cha Mapinduzi.

Hassan dituduh berusaha memenangkan pemilu dengan menjegal rival-rivalnya. Dua kandidat calon presiden dari pihak oposisi dilarang dan didiskualifikasi dari pencalonan.

Hassan pun cuma melawan 16 kandidat dari partai-partai kecil yang bahkan nyaris tidak kampanye.

Dilaporkan AP, masyarakat marah dan protes besar-besaran di berbagai kota, termasuk Dar es Salaam. Mereka menentang pemilu yang tidak bebas dan adil.

Polisi dan militer lantas dikerahkan untuk menertibkan massa. Pemerintah juga memberlakukan jam malam, memblokir internet, serta membatasi akses ke media sosial.

(vws)

Read Entire Article
| | | |