Perebutan Takhta Dua Saudara di Keraton Surakarta

3 hours ago 4

Solo, CNN Indonesia --

Takhta Keraton Surakarta Hadiningrat kembali diperebutkan. Kedua putra Pakubuwana XIII yaitu KGPAA Hamangkunagoro alias KGPH Purboyo dan KGPH Hangabehi alias KGPH Mangkubumi sama-sama mengklaim sebagai pewaris takhta kerajaan.

Sengketa dua saudara ini mengulang kembali peristiwa raja kembar di Keraton Surakarta setelah Pakubuwana XII meninggal dunia pada 2004 silam.

Klaim pertama datang dari putra bungsu Pakubuwana XIII, KGPH Purbaya. Ia mendeklarasikan diri sebagai penerus takhta Keraton Surakarta sesaat sebelum memberangkatkan jenazah ayahnya menuju Pajimatan Imogiri, Rabu (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas dasar surat tugas Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat, saya, KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, pada hari ini, Rabu Legi 14 Jumadil Awal, tahun Dal, 1950 atau tanggal 5 November 2025, hanglintir keprabon (mewarisi takhta) Keraton Surakarta Hadiningrat dengan sebutan SISKS Pakubuwana XIV," ucap Purbaya di hadapan jenazah ayahnya.

GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, kakak tertua Pakubuwana XIV Purbaya, memastikan klaim Purbaya sah. Purbaya sudah diangkat menjadi putra mahkota dengan gelar KGP Adipati Anom Hamangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram sejak 2022.

Tak hanya itu, Timoer mengklaim keluarga inti mendiang Pakubuwana XIII sudah sepakat mendukung Purbaya sebagai pewaris takhta di hadapan beberapa pejabat tinggi negara.

"Kan kami sudah bicara bahkan di hadapan Gubernur (Ahmad Luthfi), Bapak (Wali Kota Solo) Respati, dan Bapak (Wakil Presiden) Gibran," kata Timoer.

"Kami sudah bersepakat untuk Putra mahkota di mana di situ adalah Pangeran Adipati Anom Hamangkunagoro (Purbaya). Di situ saya sudah menyebutkan itu dan kami sudah sepakat," kata Timoer menceritakan isi pertemuan dengan sejumlah pejabat negara di Kamar Nyonya.

Pada Sabtu (15/11), SISKS Pakubuwana XIV Purbaya resmi mengumumkan dirinya sebagai raja Keraton Surakarta melalui upacara Jumenengan Dalem Binayangkare.

Upacara adat tersebut ditandai dengan pembacaan sumpah jabatan olehPakubuwana XIVPurbaya di BangsalManguntur Tangkil, KompleksSitihinggil KeratonSurakarta.

Namun klaim Purbaya terhadap takhta Keraton Surakarta mendapat penolakan dari sebagian keluarga Keraton. Mereka menganggap klaim Purbaya tidak sah karena belum mendapat persetujuan dari keluarga.

Mangkubumi bersama pendukung-pendukungnya juga mempertanyakan keabsahan surat wasiat mendiang Pakubuwana XIII. Mangkubumi mengaku pihaknya sama sekali tidak pernah melihat secara langsung surat tersebut.

"Sampai hari ini saya tidak diberi tahu wasiat Sinuhun (Pakubuwana XIII) itu seperti apa, jadi belum ada kesepakatan, belum diajak rembug," kata Mangkubumi.

Ia juga mengaku tidak pernah menyepakati penunjukan Purbaya sebagai pengganti ayahnya. Menurut Mangkubumi, pertemuan di hadapan Gibran hanya membicarakan teknis persiapan pemakaman Pakubuwana XIII.

"Beliau hanya menyampaikan apa yang bisa dibantu Pemerintah untuk keluarga besar Keraton," kata dia.

Mangkubumi Naik takhta

Merasa tidak pernah diajak bicara soal suksesi, beberapa adik mendiang Pakubuwana XIII mengadakan pertemuan di Sasana Handrawina, Kamis (13/11).

Pertemuan yang digawangi KG Panembahan Agung Tedjowulan itu turut mengundang anak-anak pakubuwana XIII. Namun dari enam anaknya, hanya Mangkubumi dan adiknya, Gusti Putri Purmaningrum, yang ikut hadir.

Dalam pertemuan tersebut, Mangkubumi dinobatkan sebagai Pangeran Pati alias calon raja dengan gelar KGP Adipati Anom Amangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram. Lima belas menit kemudian, ia diantik menjadi Raja Keraton Surakarta dengan gelar SISKS Pakubuwana XIV.

"Setelah meninggalnya SISKS Pakubuwana XIII, saya KGPAA Amangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram ke-7, mulai hari ini, Kamis Wage 22 Jumadil Awal, tahun Dal, 1959 atau 13 November 2025 mewarisi takhta kerajaan menggantikan mendiang ayah, dengan julukan SISKS Pakubuwana XIV," kata Mangkubumi mendeklarasikan dirinya sebagai raja Keraton Surakarta.

Hingga saat ini, pihak Pakubuwana XIV Mangkubumi belum mengambil langkah lebih jauh. Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) yang juga adik Pakubuwana XIII, GRAy Koes Moertiyah Wandansari mengatakan prosesi Jumenengan Dalem Pakubuwana XIV Mangkubumi akan digelar setelah masa berkabung.

"Kita tetap konsisten menunggu sampai masa berkabung selesai," kata Gusti Moeng, sapaan akrab Wandansari.

Perebutan takhta Keraton Surakarta ini seperti mengulang kembali peristiwa raja kembar di Keraton Surakarta setelah Pakubuwana XII wafat 2004.

Dua anak laki-lakinya, KGPH Hangabehi dan KGPH Tedjowulan, sama-sama mengklaim sebagai pewaris takhta kerajaan dengan gelar SISKS Pakubuwana XIII.

Sengketa dua saudara itu pun berlangsung bertahun-tahun diwarnai pembelotan, pecah kongsi, hingga beberapa kali bentrok fisik antara kedua kubu.

(syd/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |