CNN Indonesia
Senin, 08 Sep 2025 22:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Polda Jawa Timur menangkap dua orang diduga provokator yang mengerahkan 70 orang untuk melakukan perusakan dan pembakaran Gedung Negara Grahadi. Hal ini menjadi lanjutan pendalaman kepolisian mengusut insiden usai demonstrasi di Surabaya sepanjang 29-30 Agustus 2025
"Tadi malam ada beberapa kelompok kami tangkap, ada dua pelaku yang mengaku mengerahkan massa kurang lebih 70 orang, untuk bersama-sama melakukan upaya perusakan Gedung Grahadi," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast, Senin (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jules tak menyebutkan identitas dan latar belakang kedua orang tersebut secara detail, tetapi menyebut mereka diduga membuat pamflet, ujaran kebencian dan provokasi.
"Latar belakang dua orang itu, wiraswasta. Dia membuat pamflet menyebarkan ujaran kebencian di media. Provokasi, kegiatan-kegiatan. Atau kegiatan melawan hukum, atau tindakan anarkis," ucapnya.
Polisi masih akan terus mendalami peran kedua orang itu, serta mencari tahu apakah benar mereka mengerahkan 70 orang untuk melakukan perusakan dan pembakaran Grahadi.
"Dua orang ini, dia mengumpulkan sekitar 70 orang. Tapi kita belum tahu berapa jumlah pastinya. Masih kami dalami. Mereka berkumpul di warkop kota Surabaya," katanya.
Polrestabes Surabaya telah menetapkan 33 orang tersangka dalam aksi demonstrasi berujung kericuhan dan bentrokan sepanjang 29-31 Agustus 2025.
Mereka diduga terlibat perusakan di sejumlah titik hingga pembakaran Gedung Negara Grahadi, Mapolsek Tegalsari dan 29 Pos Polisi.
Sementara itu Polda Jawa Timur telah menetapkan sembilan orang tersangka pembakaran Gedung Negara Grahadi sisi barat. Satu di antaranya merupakan orang dewasa, sedangkan delapan sisanya merupakan anak di bawah umur atau anak berhadapan dengan hukum (ABH).
(frd/fea)