Polisi Usut Kematian Siswa SD Makassar yang Diduga Dianiaya 3 Pelajar

1 day ago 8

CNN Indonesia

Sabtu, 31 Mei 2025 23:29 WIB

Polisi masih mengumpulkan bukti, mengambil keterangan saksi dan menunggu hasil autopsi jenazah siswa kelas 6 SD yang diduga dianiaya 3 pelajar. Polisi masih mengumpulkan bukti, mengambil keterangan saksi dan menunggu hasil autopsi jenazah siswa kelas 6 SD yang diduga dianiaya 3 pelajar. (Foto: iStock/aradaphotography)

Makassar, CNN Indonesia --

Polisi menyelidiki kasus kematian siswa kelas 6 SD di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diduga dianiaya tiga pelajar lainnya.

"Jadi sementara kami menangani dari laporan orang tua korban terkait meninggalnya anak di bawah umur," kata Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, AKP Hamka kepada wartawan, Sabtu (31/5).

Sementara ini, polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti-bukti dan mengambil keterangan dari para saksi-saksi untuk mengetahui kronologi kejadian dugaan pengeroyokan tersebut hingga korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua informasi yang disampaikan keluarga ke pihak kepolisian akan kami lakukan penyelidikan apakah informasi itu berdasarkan fakta. Itu menjadi tugas kami untuk persesuaian dengan fakta di lapangan," ungkapnya.

Meski demikian, Hamka menjelaskan pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi jenazah korban yang sementara ditangani oleh tim Forensik Dokpol Polda Sulsel.

"Untuk sementara tim Forensik Polri bekerja untuk melakukan autopsi. Jadi kita tunggu hasil," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) PPA Pemkot Makassar, Makmur mengatakan pihaknya telah memberikan pendampingan kepada pihak keluarga korban, termasuk bantuan sosial.

"Kami sudah menyiapkan bantuan terkait kejadian ini. Bantuannya berupa konseling, kemudian kita akan koordinasi dinsos, karena pihak keluarga ini kurang mampu. Ini bentuk perhatian Pemkot Makassar ke pihak korban," kata Makmur.

Makmur menyayangkan adanya kejadian pengeroyokan terhadap korban yang diduga dilakukan oleh tiga pelajar lainnya, sehingga kasus ini harus menjadi perhatian serius bagi Dinas Pendidikan Makassar untuk memberikan sosialisasi bahayanya kasus kekerasan terhadap anak.

"Sebenarnya salah satu tugas kami memberikan edukasi. Namun, kejadiannya ini tidak kami harapkan, tapi inilah pentingnya Dinas Pendidikan melibatkan UPT PPA saat melakukan edukasi ke sekolah-sekolah," ungkapnya.

(mir/pta)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |