Potensi Cuaca Ekstrem Awal Oktober, Hujan Lebat Ancam Deret Daerah Ini

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Masuk Bulan Oktober 2025, sejumlah wilayah Indonesia mulai memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau masa pancaroba. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya wilayah yang mengalami curah hujan signifikan.

Pada masa pancaroba, pola hujan umumnya terjadi pada sore hingga malam hari, diawali cuaca hangat dan terik sejak pagi hingga siang. Pemanasan permukaan yang kuat memicu pembentukan awan konvektif, seperti Cumulonimbus (Cb), yang kerap menimbulkan hujan deras berdurasi singkat, disertai petir, angin kencang, dan hujan es di wilayah tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah Indonesia berpotensi dilanda cuaca ekstrem sepekan ke depan. Hal ini dipicu oleh kombinasi faktor global, regional, dan lokal.

"Dalam sepekan ke depan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi," kata BMKG dalam laman resminya, Selasa (30/9).

BMKG menjelaskan, sejumlah fenomena atmosfer turut memicu pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah Indonesia. Nilai Dipole Mode Index (DMI) negatif sebesar -1,15, ditambah Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif di Samudra Hindia bagian timur, memperkuat pasokan uap air di Indonesia bagian barat.

Gelombang atmosfer skala regional seperti Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin juga aktif di berbagai wilayah dan mendukung terbentuknya awan konvektif. Gelombang Rossby terpantau aktif di sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku Utara, dan Papua bagian barat. Sementara Gelombang Kelvin aktif di Sumatra, sebagian Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.

Kondisi ini diperparah oleh keberadaan zona perlambatan dan pertemuan angin di berbagai wilayah, seperti utara Aceh, Selat Malaka, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Papua. Interaksi angin ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan secara signifikan.

BMKG memetakan prospek cuaca ekstrem dalam dua periode, yakni 30 September-2 Oktober. Cuaca didominasi berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan sedang-lebat diperkirakan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sementara, hujan lebat-sangat lebat diprediksi terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Sementara, periode 3-6 Oktober 2025, wilayah yang diprediksi hujan lebat-sangat lebat di antaranya Sumatera Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. 

(rev/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |