Profil Sanae Takaichi yang Digadang Jadi PM Perempuan Pertama Jepang

5 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 04 Okt 2025 15:30 WIB

Berikut profil Sanae Takaichi yang digadang-gadang jadi perdana menteri baru Jepang sekaligus PM perempuan Jepang pertama. Berikut profil Sanae Takaichi yang digadang-gadang jadi perdana menteri perempuan pertama Jepang. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Sanae Takaichi terpilih menjadi ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang setelah memenangkan pemungutan suara putaran kedua pada Sabtu (4/10) ini.

Takaichi berhasil mengalahkan pesaing terberatnya, Shinjiro Koizumi, yang merupakan Menteri Pertanian.

Kemenangan itu membuat Takaichi menggantikan posisi Perdana Menteri Shigeru Ishiba selaku ketua LDP. Perempuan 64 tahun ini juga digadang-gadang menjadi perdana menteri Jepang berikutnya sekaligus PM perempuan pertama di Negeri Sakura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa Sanae Takaichi?

Sekutu dekat Shinzo Abe

Sanae Takaichi merupakan mantan menteri dalam negeri Jepang. Ia sekutu dekat sekaligus anak didik eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Takaichi memegang sejumlah jabatan menteri di bawah pemerintahan Abe.

Beberapa yang ia emban pada masa pemerintahan pertama Abe, yaitu Menteri Negara untuk Urusan Okinawa dan Wilayah Utara, Menteri Negara untuk Kebijakan Sains dan Teknologi, Menteri Negara untuk Inovas, Menteri Negara untuk Kesetaraan Gender, hingga Menteri Negara untuk Keamanan Pangan.

Dalam periode kedua pemerintahan Abe, Takaichi ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi. Posisi itu didudukinya sejak 2014 hingga 2017. Posisi yang sama juga diemban Takaichi pada 2019-2020 atau di masa jabatan terakhir Abe.

[Gambas:Video CNN]

Konservatif

Takaichi dikenal sebagai seorang konservatif taat. Ia kritis terhadap China dan rutin berziarah ke Yasukuni, sebuah kuil di Tokyo yang dibangun untuk mengenang dan menghormati para korban perang Jepang.

Pandangan konservatif Takaichi juga meliputi isu-isu sosial. Salah satunya, Takaichi menentang pernikahan sesama jenis dan menentang pasangan menikah dengan menggunakan nama keluarga yang berbeda seperti diberitakan Japan Forward.

Penggunaan nama keluarga terpisah semacam ini sedang populer di kalangan masyarakat Jepang. Namun, Takaichi berpandangan bahwa hal ini dapat merusak stabilitas nama keluarga bagi anak.

Penggemar Margaret Thatcher dan bisbol

Dilansir dari Reuters, Takaichi juga diketahui menggemari Margaret Thatcher, mantan perdana menteri perempuan pertama Inggris. Ia berulang kali mengatakan Thatcher merupakan sumber inspirasinya karena karakter dan keyakinannya yang kuat, serta kehangatannya sebagai seorang perempuan.

Berdasarkan pemberitaan The Guardian pada Sabtu (4/10), Takaichi juga merupakan penggemar tim bisbol Hanshin Tigers. Ia juga senang bermain drum dan menyukai band-band heavy metal.

(blq/chri)

Read Entire Article
| | | |