Jakarta, CNN Indonesia --
Gedung Terra Drone di Jakarta Pusat mengalami kebakaran pada Selasa (9/12) dan menyebabkan 22 orang tewas menurut data malam hari pukul 18.30 WIB.
Terra Drone Indonesia merupakan bagian dari Terra Drone Group yang berbasis di Jepang. Perusahaan ini didirikan oleh Toru Tokushige pada Februari 2016.
Terra Drone Indonesia sebelumnya bernama PT Aero Geosurvey Indonesia hingga diakusisi pada 2019. Selain di Indonesia, Terra Drone juga beroperasi di beberapa negara seperti Belgia, Belanda, Arab Saudi, dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terra Drone Indonesia memiliki dua kantor, yakni di Cempaka Baru, Jakarta Pusat dan Cicendo, Kota Bandung.
Terra Drone Indonesia menyediakan jasa pemanfaatan drone untuk berbagai industri, mulai dari energi, minyak dan gas, konstruksi dan infrastruktur, pertambangan, transmisi dan pembangkit, perkebunan, pertanahan dan perencanaan kota, kebencanaan, kelautan dan lepas pantai hingga hiburan.
Beberapa solusi yang ditawarkan perusahaan ini adalah Terra Topo untuk kebutuhan pemetaan aset, lahan dan lokasi usaha. Kemudian ada Terra Explo untuk membantu kegiatan geologi dan geofisika dalam pemetaan yang tidak terlihat dari permukaan hingga Terra Patro yang dapat melakukan patroli selama 24 jam dalam 7 hari.
Ada juga Terra Grid untuk memantau kondisi jaringan listrik bahkan di area yang sulit dijangkau, Terra Inspect untuk melakukan inspeksi serta Terra Agri untuk penggunaan drone di perkebunan dan agrikultur.
Selain itu Terra Drone Indonesia juga memberikan pelatihan dan konsultasi bagi perusahaan yang sudah menggunakan drone untuk operasional sehari-hari.
Terra Drone Indonesia dipimpin oleh Michael Wishnu Wardana sebagai Managing Director.
Dalam lamannya, perusahaan ini menjelaskan bahwa mereka memiliki anak perusahaan yang terbagi dalam tiga kategori, yakni penyedia jasa, produsen drone dan pengembang sofware.
Beberapa pengguna jasa Terra Drone Indonesia adalah Chevron, Exxonmobil, dan Pertamina.
Kebakaran
Kebakaran melanda Gedung Terra Drone yang berlokasi di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Selasa siang. Kebakaran diduga berawal dari sebuah baterai yang ada di lantai 1 gedung tersebut.
"Sekitar pukul 12.30 memang ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar. Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, kemudian ternyata baterai bakar ini menyebar karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Selasa (9/12).
Saat kejadian, karyawan sedang istirahat makan siang. Sebagian karyawan disebut berada di luar, sedangkan sebagian lainnya naik ke lantai dua hingga enam untuk beristirahat.
"Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, kemudian asap itu sampai naik ke lantai enam," ucap Susatyo.
(lom/fea)
