PSG Boleh Juara, Rekor Kluivert di Liga Champions Tetap Abadi

1 day ago 4

CNN Indonesia

Minggu, 01 Jun 2025 14:14 WIB

Juara Liga Champions boleh berganti-ganti, namun rekor pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert di ajang antarklub Eropa itu tak jua lengser. Patrick Kluivert memiliki rekor yang bertahan lama di Liga Champions. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Jakarta, CNN Indonesia --

Juara Liga Champions boleh berganti-ganti, namun rekor pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert di ajang antarklub Eropa itu tak jua lengser.

Paris Saint-Germain (PSG) menjadi klub terbaru yang menjadi juara Liga Champions. Kemenangan 5-0 atas Inter Milan membuat Les Parisiens untuk kali pertama menjadi kampiun pada kompetisi yang memperebutkan trofi Si Kuping Lebar.

Empat pemain menjadi pencetak gol dalam laga puncak yang berlangsung di Stadion Allianz Arena, Munchen, yakni Achraf Hakimi, Desire Doue, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Hakimi dan Kvaratskhelia tergolong pemain yang sedang berada dalam usia emas, maka Doue dan Mayulu merupakan pemain muda. Keduanya masih berada di kisaran 19 tahun.

Meski demikian Doue dan Mayulu bukanlah pencetak gol termuda di final Liga Champions. Sosok pemegang rekor pencetak gol paling muda di laga puncak Liga Champions adalah Kluivert ketika mengantarkan Ajax menjadi juara pada musim 1994/1995.

Saat membobol gawang AC Milan dalam final 30 tahun silam tersebut, Kluivert masih berusia 18 tahun dan 327 hari.

Mayulu merupakan pemain yang mendekati usia Kluivert. Pemain Prancis itu membobol gawang Inter Milan pada Minggu (1/6) dini hari WIB saat usianya 19 tahun dan 14 hari. Sementara Doue malam tadi berusia 19 tahun dan 352 hari.

Pemain lain yang pernah mencetak gol pada laga final ketika masih berusia belia adalah Carlos Alberto yang membuka kemenangan Porto atas Monaco pada final 2004. Ketika itu Alberto berusia 19 tahun dan 167 hari.

Hingga kini Kluivert menangani Timnas Indonesia, rekornya di final Liga Champions tampak tak tersentuh dan bukan tak mungkin abadi.

[Gambas:Video CNN]

(nva/rhr)

Read Entire Article
| | | |