Jakarta, CNN Indonesia --
Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang dapat dikerjakan umat Islam setelah Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal.
Puasa Syawal berapa hari perlu diketahui jika muslim hendak melaksanakan amalan ini. Sebab, berbeda dengan puasa Ramadhan, puasa Syawal tidak dikerjakan selama 30 hari penuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan puasa Syawal, akan mendapat pahala berpuasa setahun. Hal ini mengacu pada hadis sahih riwayat Imam Muslim:
"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun."
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai waktu pelaksanaan puasa Syawal, niat, dan hukumnya berikut ini.
Waktu pelaksanaan puasa Syawal
Sesuai namanya, puasa Syawal adalah puasa yang dilakukan di bulan Syawal. Puasa ini dapat dimulai dari tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.
Puasa Syawal berapa hari? Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari berturut-turut di bulan Syawal, yakni pada tanggal 2-7 Syawal, seperti dikutip dari laman NU Online.
Akan tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut dan tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal, yakni sama seperti berpuasa puasa wajib setahun penuh.
Umat Islam diperbolehkan menentukan puasa Syawal, misalnya tiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal.
Apabila berniat puasa Senin-Kamis atau puasa ayyamul bidl (13,14, 15 setiap bulan hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal sebab tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apa pun niat puasanya. (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj).
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama, tahun ini Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Maka puasa Syawal 1446 pertama dapat dilakukan setelah tanggal tersebut, yakni mulai Selasa, 1 April 2025 (2 Syawal 1446 H).
Niat puasa Syawal
Sama seperti puasa pada umumnya, niat puasa Syawal perlu dibaca sebelumnya. Berikut bacaan niat puasa Syawal.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Swt."
Puasa Syawal termasuk dalam puasa sunnah sehingga tidak masalah jika lupa membaca niat ini pada malam hari. Niat puasa Syawal bisa dibaca di siang hari, berikut bacaannya.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah Swt."
Hukum puasa Syawal
Hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qada puasa Ramadhan atau puasa nazar.
Bagi mereka yang memiliki puasa Ramadhan karena uzur (misalnya sakit, perjalanan jauh, atau lainnya), hukumnya berubah menjadi makruh.
Namun bagi orang-orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, status hukumnya menjadi haram.
Demikian penjelasan mengenai puasa Syawal berapa hari. Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Niat puasa Syawal dapat dibaca di malam atau siang hari.
Hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qada puasa Ramadhan atau puasa nazar. Semoga bermanfaat.
(juh)