CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2025 19:27 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan bagi seluruh peserta tidak akan naik di 2026.
Menurutnya, kenaikan belum bisa dilakukan karena perekonomian masih belum pulih seutuhnya.
"Ini kan ekonomi baru mau pulih, belum lari. Kita jangan utak-atik dulu sampai ekonominya pulih," ujar Purbaya ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaya menyebutkan rencana kenaikan iuran JKN akan dipertimbangkan apabila perekonomian bisa tumbuh di atas 6 persen. Saat ini, perekonomian masih di level 5 persen.
Selain itu, Purbaya juga akan mempertimbangkan kenaikan iuran apabila masyarakat, terutama kelas bawah yang menjadi peserta sudah memiliki daya beli yang lebih kuat dari saat ini. Sebab, ia tak ingin menambah beban masyarakat.
"Dan mereka sudah mulai dapat kerja lebih mudah. Baru kita pikir menaikkan beban masyarakat. Jadi kalau sekarang belum (dinaikkan iuran)," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan masih membahas mengenai kenaikan anggaran. Namun, ia enggan menjelaskan lebih detail
"Yang sustainabilitasnya kita bahas gitu tapi kan tidak harus naik iuran, harus segala macam itu," jelasnya.
(ldy/dhf)