Review Film: Elio

5 hours ago 2

img-title Christie Stefanie

Review Elio: Rilisan terbaru Pixar yang indah, manis hingga menyentuh orang dewasa, tetapi berlalu begitu saja.

Jakarta, CNN Indonesia --

Elio menunaikan tugasnya dengan baik sebagai rilisan terbaru Pixar, yakni animasi ramah anak yang tetap mampu menyentuh orang dewasa. Kesan ini memang seperti bare minimum, tetapi jadi penting di tengah tema dewasa yang belakangan semakin sering diangkat studio tersebut.

Sentuhan khas Pixar yang kembali hadir itu terlihat dari premis cerita. Elio berangkat dengan premis tentang bocah laki-laki yang mewujudkan mimpinya bertemu alien setelah diculik makhluk luar angkasa pada suatu malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dibandingkan dengan Inside Out 2 (2024) yang mengenalkan rumitnya emosi Riley ketika remaja atau Elemental (2023) yang mengusung cerita cinta elemen air dan api, Elio jelas lebih ramah untuk imajinasi anak-anak.

Trio penulis Julia Cho, Mark Hammer, dan Mike Jones kemudian menggarap premis itu menjadi skenario yang mudah dicerna meski bermuatan dunia astronomi. Karena ceritanya dituturkan lewat perspektif anak 11 tahun, tidak banyak istilah rumit yang muncul.

Menurut saya, keputusan ini cukup membantu bagi penonton yang awam tentang tata surya, apalagi orang tua yang membawa anak mereka menonton petualangan Elio Solis.

Adrian Molina, sutradara yang mencetuskan ide Elio pertama kali, kemudian menyelipkan tema alienasi atau perasaan terasing dalam cerita tersebut. Tema itu pula yang membuat nuansa khas Pixar menjadi semakin terasa.

[Gambas:Video CNN]

Petualangan Elio yang berdurasi 98 menit itu lantas menghadirkan banyak lapisan yang seru untuk diikuti anak-anak, tetapi juga memiliki makna lebih dalam di mata orang dewasa.

Saya sempat dibuat ragu ketika mengetahui Adrian Molina mundur dari proyek ini untuk mengerjakan Coco 2. Untungnya, proyek Elio mendapat pengganti sepadan dengan kehadiran Domee Shi dan Madeline Sharafian.

Shi dan Sharafian yang juga pentolan Pixar, sama seperti Molina, melanjutkan cerita itu dengan tetap menjaga DNA yang diciptakan pendahulunya.

Keunggulan Elio kemudian terlihat dari segi visual, salah satu aspek terpenting dalam sebuah karya animasi. Animator di balik film ini mampu mengerahkan imajinasi mereka hingga menghadirkan berbagai alien yang belum pernah ada sebelumnya.

Mereka juga paham bahwa pasar utama film ini adalah anak-anak, sehingga wujud alien yang muncul justru lucu dan menggemaskan, berbeda dari alien di film sci-fi kebanyakan.

Elio merupakan film animasi terbaru garapan sutradara Adrian Molina dan Domee Shi. Film tersebut menjadi rilisan terbaru Pixar Animation Studios sejak Inside Out 2 (2024).Review Elio: Animator menghadirkan alien berbentuk lucu menggemaskan sesuai dengan pasar film ini, yakni anak-anak. (dok. Walt Disney Pictures/Pixar Animation Studios via IMDb)

Cerita kemudian menjadi semakin seru untuk diikuti saat Elio benar-benar diculik alien dan bertemu perkumpulan alien bernama Communiverse.

Shi dan Sharafian agak mengubah gaya narasi Elio di tengah perjalanan. Film yang awalnya mengusung genre petualangan sci-fi itu lalu mulai berkembang menjadi buddy movie ketika Elio berteman dengan Glordon.

Harus diakui, perubahan itu sukses menambah keseruan karena kisah Elio di Communiverse semakin asyik untuk disimak sejak kehadiran Glordon. Dua karakter yang sama-sama masih bocah itu pun melahirkan momen lucu dengan natural.

Elio menjadi semakin menghibur karena duo sutradara itu juga memanfaatkan keragaman latar belakang para alien di Communiverse, sehingga banyak kelakar dan celetukan yang muncul berkat miskomunikasi atau perbedaan setiap makhluk.

Chemistry luwes antara kedua karakter utama itu tentu bisa tersampaikan berkat performa apik Yonas Kibreab dan Remy Edgerly sebagai pengisi suara Elio dan Glodron.

Deretan bintang Hollywood yang lebih senior kemudian membawa peran masing-masing dengan meyakinkan, seperti Zoe Saldana, Jameela Jamil, Brad Garrett, Shirley Henderson, dan Brendan Hunt.

Kemudian, petualangan memuncak saat konflik demi konflik yang dihadapi Elio berbenturan menjelang akhir cerita. Pecahnya konflik itu bersanding dengan pergulatan batin Elio yang mencoba mencari tahu arti rumah bagi dirinya.

Duo sutradara Shi dan Sharafian mengakhiri konflik lintas semesta sekaligus persoalan personal Elio secara mulus, sehingga film tersebut berakhir dengan manis.

Elio merupakan film animasi terbaru garapan sutradara Adrian Molina dan Domee Shi. Film tersebut menjadi rilisan terbaru Pixar Animation Studios sejak Inside Out 2 (2024).Review Elio: Rilisan terbaru Pixar yang indah dan manis, tapi lalu begitu saja. (dok. Walt Disney Pictures/Pixar Animation Studios via IMDb)

Namun, saya pribadi tidak merasakan elemen spesial yang kuat ketika adegan memancing emosi bermunculan. Elio memang berakhir dengan indah dan manis, tetapi semua berlalu hanya begitu saja.

Kesan kurang mendalam itu pula yang membuat saya belum bisa menempatkan Elio di samping karya legendaris Pixar, seperti Toy Story (1995), Toy Story 2 (1999), atau Coco (2017).

Elio tidak memiliki faktor x yang dibutuhkan untuk menjadi raksasa baru dari studio Pixar.

Namun, setidaknya, film ini cukup menghibur sebagai tontonan anak-anak musim panas dan tergolong bagus jika bersanding dengan film tier menengah Pixar lainnya.

[Gambas:Youtube]

(chri)

Read Entire Article
| | | |