Sekjen PBB Kutuk Israel yang Kembali Melakukan Serangan Udara ke Gaza

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres berang melihat gelombang serangan udara terbaru Israel ke Jalur Gaza, Palestina, hingga menewaskan lebih dari seratus orang kala gencatan senjata masih berlangsung setidaknya dalam dua hari terakhir hingga Rabu (29/10) kemarin.

Lewat Stephane Dujarric selaku juru bicaranya, Guterres bahkan 'mengutuk keras' agresi militer Israel yang masih terjadi saat kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi negara-negara dunia itu berlangsung.

"Sekretaris Jenderal mengutuk keras pembunuhan warga sipil di Gaza [Selasa] kemarin akibat serangan udara Israel, termasuk banyak anak-anak [jadi korban tewas]," kata Dujarric seperti dikutip dari AFP, Kamis (30/10) dini hari WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari Aljazeera, setidaknya ada dua korban tewas dalam serangan militer Israel ke wilayah Beit Lahiya, Gaza, pada Rabu malam kemarin. Sementara itu sejak Selasa lalu hingga Rabu kemarin, faksi Palestina di Gaza--Hamas--menyatakan setidaknya total ada 104 orang tewas karena serangan Israel, sebanyak 46 di antaranya adalah anak-anak dan 24 perempuan.

Serupa Guterres, Komisioner Tinggi HAM PBB Volker Türk juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam gelombang serangan Israel ke Gaza pekan ini. Dia pun menyerukan kepada masyarakat internasional untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menuju masa depan yang lebih adil dan aman.

"Laporan bahwa lebih dari 100 warga Palestina tewas dalam semalam dalam gelombang serangan udara Israel-terutama terhadap bangunan tempat tinggal, tenda pengungsi internal, dan sekolah-sekolah di Jalur Gaza," demikian pernyataan Turk, dikutip dari Aljazeera.

Dia menegaskan hal itu sangat mengerikan, dan mendesak Israel untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional dan bertanggung jawab atas segala pelanggaran.

"Hukum perang sangat jelas menekankan pentingnya melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil," katanya.

Turk juga menyerukan kepada semua pihak yang terlibat perang untuk bertindak dengan itikad baik dan melaksanakan gencatan senjata.

"Sangat menyedihkan bahwa pembunuhan ini terjadi tepat ketika penduduk Gaza yang telah lama menderita mulai merasa ada harapan bahwa rentetan kekerasan yang tak henti-hentinya mungkin akan berakhir," ujarnya.

Alasan Israel dan bantahan Hamas

Sementara itu, mengutip dari AFP, Israel mengatakan telah menyerang sebuah gudang senjata di Beit Lahia, Gaza utara pada Rabu kemarin, beberapa jam setelah malam pengeboman paling mematikan sejak dimulainya gencatan senjata. Militer Israel (IDF) mengklaim kawasan yang secara presisi menjadi target serangan udara itu adalah tempat senjata-senjata ditimbun untuk kembali menyerang wilayah Negara Yahudi.

IDF  pun memperingatkan bahwa mereka akan terus melancarkan operasi untuk mengatasi ancaman yang dirasakan.

Pasukan Israel, katanya, akan tetap dikerahkan 'sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan akan terus beroperasi untuk mengatasi ancaman langsung apa pun itu'

Militer Israel melancarkan gelombang serangan udara setelah salah satu tentaranya tewas di Rafah, Gaza pada Selasa kemarin. Dalam 'perburuan terbarunya', IDF menyatakan menargetkan 30 milisi senior di Gaza.

Serangan itu terjadi usai Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuduh Hamas menyerang pasukannya dan melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu, Hamas menegaskan pihaknya 'tidak memiliki koneksi apapun dengan insiden penembakan di Rafah. Hamas pun menegaskan komitmen mereka untuk tetap melanjutkan gencatan senjata yang dimediasi dunia internasional sebelumnya.

Amerika Serikat, selaku mediator gencatan senjata, menyatakan bhawa gencatan senjata di Gaza tetap berlaku meskipun ada baku tembak. Wakil Presiden AS JD Vance berujar meski gencatan senjata berlaku, pertempuran kecil semacam itu bisa saja terjadi.

"Kami tahu bahwa Hamas atau pihak lain di Gaza menyerang seorang tentara IDF. Israel mungkin akan membalas, namun menurut saya gencatan senjata tetap berlaku," ucap Vance dalam pernyataan yang disiarkan Fox News.

(kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |