Tangan Santri Korban Ponpes Ambruk Sidoarjo Diamputasi di Reruntuhan

3 hours ago 2

Surabaya, CNN Indonesia --

Seorang santri korban musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk terpaksa harus diamputasi karena kondisi tangan terhimpit reruntuhan bangunan.

Direktur Utama RSUD RT Notopuro, dr Atok Irawan mengatakan korban tersebut adalah Nur Ahmad. Posisi badannya tertelungkup dan lengannya tertimbun bangunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi malam sempat yang diamputasi di tempat," kata Atok, Selasa (30/9).

Atok menyebut pihaknya terpaksa melakukan amputasi lengan kiri korban di tengah reruntuhan. Hal itu agar santri tersebut bisa segera ditolong dan dievakuasi.

"Jadi karena situasinya sempit, ini juga sebenarnya membahayakan jiwa untuk tenaga kesehatan kami," ujarnya.

Kemudian, kata Atok, ada pihak keluarga yang protes karena merasa tidak dimintai persetujuan.

Akhirnya, kata Atok, salah satu petugas medis langsung menjelaskan kondisi yang ada di lokasi. Menurutnya, langkah tersebut diambil karena alasan darurat.

"Keluarga sempat protes, enggak setuju. Ya gimana kalau kondisi darurat, sempat nanya 'Siapa yang mengizinkan?'," ucapnya.

"Untungnya dokter kami menjelaskan dengan lembut, dengan sabar, alhamdulillah bisa menerima. Karena situasinya sempit, ini juga sebenarnya membahayakan jiwa nakes kami," tambahnya.

Selanjutnya, dokter yang bertugas langsung melakukan penanganan pertama setelah proses amputasi. Kemudian, korban dibawa untuk mendapatkan perawatan di RSUD RT Notopuro.

"[Korban] dibius di sana, lukanya ditutup cuma akhirnya dilakukan pembersihan lagi, dijahit ulang sampai pukul 01.30 WIB baru selesai," ucapnya.

Lebih lanjut, Atok mengungkapkan, kondisi korban kini sudah berangsur membaik dan mulai sadarkan diri.

Sebelumnya bangunan musala tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.

Saat kejadian, diketahui ada puluhan hingga ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

Berdasarkan data Kantor SAR Surabaya hingga Selasa eianh, terdapat 102 orang santri menjadi korban dalam peristiwa ini. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

(fra/frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |