Jakarta, CNN Indonesia --
Gereja Katolik memiliki tujuh sakramen yang wajib diketahui umat-Nya, salah satunya sakramen tobat atau biasa disebut juga pengampunan dosa dan rekonsiliasi. Tata cara pengakuan dosa Katolik harus dipahami sebelum melakukannya.
Umat Katolik juga dianjurkan untuk melakukan pengakuan dosa sekurangnya satu kali dalam setahun. Pasalnya, setiap pertobatan menuntut hati baru yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada manusia (Yer. 24:7, 31:33).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum mengetahui tata cara pengampunan dosa, sebaiknya ketahui dahulu apa itu sakramen tobat, dilengkapi macam-macam dosa, dan juga unsur-unsur pertobatan berikut ini.
Mengenal sakramen tobat
Mengutip buku Sakramen-Sakramen dalam Gereja oleh Silvester Susianto Budi, MSF, makna sakramen tobat adalah ketika umat beriman memperoleh pengampunan dari dosanya dan diperdamaikan kembali dengan komunitas gereja.
Sakramen tobat diterima melalui pengakuan pribadi di hadapan seorang imam. Dalam kondisi tertentu, sakramen tobat dibantu lewat penerjemah. Namun, semuanya terikat oleh kewajiban menjaga kerahasiaan sakramen tobat.
Tata cara pengakuan dosa
Ditambahkan juga dari buku Arif Teman Berlatih dan Belajar Kelas 3, tata cara penerimaan sakramen tobat harus dilakukan oleh umat yang hendak mengaku dosa di kamar pengakuan di hadapan imam. Berikut ini tata cara penerimaan sakramen tobat:
- Pemeriksaan batin
- Doa tobat, yakni doa yang diungkapkan sebagai rasa sesal dan tobat dari dosa.
- Mengaku dosa tanda pengampunan dosa
- Absolusi dan penitensi
Absolusi merupakan tindakan hukum yang diberikan oleh Imam. Maka itu, Imam harus mewartakan dan menafsirkan warta pengampunan bagi si peniten dan membantunya untuk menempuh hidup baru dengan nasihat-nasihatnya juga mendoakan, bertobat atas Namanya dan memberinya pengampunan dosa dalam nama Yesus Kristus.
Setelah itu, Imam akan memberikan penitensi yang bertujuan mendorong peniten menyadari kehadiran Allah yang Mahakasih.
Macam-macam dosa
Ditambahkan buku Pengajaran Iman Katolik oleh Petrus Danan Widharsana dan RD Victorius Rudy Hartono, Gereja Katolik mengenal dua macam dosa, yaitu dosa berat dan dosa ringan.
1. Dosa berat
Pemahaman dari dosa berat adalah melawan kasih secara langsung. Dosa berat secara langsung menghancurkan kasih di dalam hati manusia sehingga Tuhan tidak mungkin dapat bertakhta di dalam hatinya.
Untuk seseorang yang melakukan dosa berat, ada tiga syarat yang harus dipenuhi:
- perkara yang berat,
- tahu bahwa itu adalah sesuatu yang salah, dan
- mau, walaupun tahu itu salah, secara sadar memilih melakukan dosa tersebut.
Dengan kata lain, seseorang memilih dengan sadar keinginan atau kesenangan pribadi di atas hukum Tuhan.
2. Dosa ringan
Pemahaman dosa ringan adalah tindakan yang memperlemah kasih. Dalam tulisan Commentary on Sentence I,I,3, Santo Thomas Aquinas mengatakan dosa ringan tidak membuat seseorang berpaling dari tujuan akhir atau Tuhan. Namun, digambarkan sebagai seseorang yang berkeliaran tetapi tetap menuju tujuan akhir.
Unsur-unsur pertobatan
Setiap pertobatan harus digerakkan oleh iman, harapan dan kasih. Maka itu, berikut ini unsur-unsur pertobatan:
- Pemahaman akan kesalahan diri
- Penyesalan terhadap perbuatan yang dilakukan atau dilalaikan
- Pengakuan atas kesalahan
- Kehendak untuk melakukan perubahan hidup (termasuk memperbaiki kerusakan)
- Memohon pengampunan
- Hidup dengan ketaatan baru
Demikian tata cara pengakuan dosa Katolik yang bisa kamu pahami lengkap dengan macam-macam dosa dan unsur-unsur pertobatan. Semoga bermanfaat!
(glo/juh)