Trump Ultimatum Rusia, Setop Perang atau Digebuk Tarif 100 Persen

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengultimatum akan mengenakan tarif 100 persen ke Rusia jika Moskow tak segera gencatan senjata dengan Ukraina.

Dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa dirinya kecewa berat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin gegara tak kunjung mencapai kesepakatan dengan Ukraina mengenai gencatan senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira kami sudah sepakat dua bulan lalu, tapi ternyata tidak," kata Trump pada Senin (14/7), seperti dikutip Anadolu Agency.

"Jadi, karena itu, kami akan melakukan tarif sekunder. Jika kita tidak mencapai kesepakatan dalam 50 hari, sederhana saja, mereka [Rusia] akan saya kenakan tarif 100 persen," ucapnya.

Trump menekankan dirinya ingin agar Rusia dan Ukraina segera berhenti berperang, yang sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.

Pada kesempatan itu, ia juga mengumumkan bahwa AS akan memberikan Ukraina senjata melalui NATO, yang biayanya akan ditanggung penuh oleh Eropa.

"Kami membuat kesepakatan hari ini, kami akan mengirimi mereka senjata yang akan mereka [Eropa] bayar. Amerika Serikat tidak akan melakukan pembayaran apa pun. Kami tidak membelinya, tapi kami akan memproduksinya, dan mereka akan membayar untuk itu," kata Trump.

Rutte pada bagiannya mengonfirmasi bahwa negara-negara Eropa akan patungan untuk membayar senjata Washington. Menurutnya, hal itu sepadan dengan yang betul-betul dibutuhkan Ukraina saat ini.

"AS telah memutuskan untuk memasok hal yang diperlukan Ukraina melalui NATO. Negara-negara Eropa 100 persen akan menanggung biayanya," kata Rutte.

Pada momentum yang sama, Trump juga menyatakan bahwa AS akan memberikan sistem rudal Patriot untuk Ukraina. Sistem pertahanan udara itu disebut akan dikirim dalam beberapa hari mendatang.

"Beberapa negara yang memiliki Patriot akan menyerahkannya dan kami akan mengganti Patriot mereka dengan [sistem pertahanan udara] yang mereka miliki. Mark [Rutte] akan berkoordinasi dengan NATO," kata Trump.

Trump berujar ada satu negara yang punya 17 Patriot siap kirim. Negara itu, kata dia, sedang tidak butuh Patriot dan karenanya belasan senjata itu akan dikirim ke Ukraina.

"Jadi kami akan membuat kesepakatan di mana 17 Patriot akan dikirim. Itu bisa dilakukan dengan sangat cepat," ucapnya.

Sejak awal menjabat di periode keduanya, Trump telah mendekati Putin untuk memulihkan hubungan AS dengan Rusia. Upaya pendekatan ini dilakukan di saat Trump berjanji akan mengakhiri perang di Ukraina ketika dia terpilih sebagai presiden.

Kyiv sempat khawatir bahwa Trump akan mengkhianati mereka, terutama setelah Trump mempermalukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Oval Office pada Februari lalu.

Meski begitu, Trump kesal setelah Putin justru meluncurkan serangan brutal ke Ukraina.

Selama beberapa pekan terakhir, Moskow melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal ke Ukraina dalam jumlah gila-gilaan. Warga sipil Ukraina yang tewas maupun terluka pada Juni lalu pun mencapai rekor tertinggi dalam tiga tahun perang keduanya.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |