Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengambil langkah maju dalam upaya perlindungan biota laut Hiu Paus di salah satu wilayah perairannya.
Pemprov NTB secara resmi mengusulkan Teluk Saleh menjadi kawasan konservasi berbasis biota laut, khususnya Hiu Paus (Rhincodon typus).
Usulan ini telah disampaikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai upaya untuk melindungi populasi hiu paus yang memang sering terlihat di perairan Teluk Saleh, Sumbawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami targetkan tahun ini diajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk proses ketetapannya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, seperti dikutip Detik.
Muslim menjelaskan, apabila usulan ini disetujui KKP, Teluk Saleh yang memiliki luas 1.459 kilometer persegi ini akan menjadi kawasan konservasi berbasis biota pertama di Indonesia.
Kawasan ini sendiri sudah dikenal luas sebagai habitat hiu paus, menjadikannya magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Saat ini, Pemprov tengah memfinalisasi usulan tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
"Kami maksimalkan dulu semua masukan masyarakat dan stakeholder dan tokoh kunci sekitar kawasan. Sesungguhnya ini jadi salah satu upaya kami menjaga keberlangsungan ekosistem sekaligus biotanya guna memastikan ada ruang wisata baru di sana," jelasnya.
Ia menekankan bahwa aspek konservasi adalah prioritas utama dalam pengembangan pariwisata di Teluk Saleh. Untuk itu, Muslim mendorong semua pihak yang beraktivitas di perairan tersebut, termasuk pelaku wisata, agar turut serta mengedukasi wisatawan agar bersikap arif saat berinteraksi dengan hiu paus.
Pengelolaan kawasan Teluk Saleh dilakukan melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), di mana saat ini pendapatan BLUD di wilayah tersebut telah mencapai Rp 500 juta per tahun.
"Target bukan cari uang atau pendapatan, melainkan bagaimana biota laut di sana bisa bertahan. Karena kita tahu hiu paus ini sangat langka," tegas Muslim.
Meskipun demikian, ia tetap menargetkan agar tiga BLUD di NTB, yang meliputi BLUD Kawasan Lombok; BLUD Kawasan Sumbawa dan Sumbawa Barat; serta BLUD Kawasan Bima dan Dompu, dapat meningkatkan pendapatan gabungan hingga mencapai Rp 1 miliar per tahun.
(wiw)

















































