Zulhas: 2024 RI Impor 4,5 Juta Ton Beras, 2025 Tak Ada

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memamerkan capaian Indonesia yang tahun ini tak impor beras.

Padahal, tahun lalu Indonesia masih mengimpor 4,5 juta ton beras.

"Di 2024, ini saya masih mendagnya (menteri perdagangan) jadi saya agak hafal, ini kita impor 4,52 juta. Sekarang 2025, nol, tidak ada," katanya dalam Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan, Selasa (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, sambungnya, stok beras di Bulog mencapai 3,8 juta ton.

Zulhas mengatakan kunci swasembada beras adalah pembangunan irigasi yang kini dibangun pemerintah pusat. Dulu pemerintah pusat tidak boleh membangun irigasi karena ranah pemerintah daerah.

Namun, pemerintah kemudian menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, Serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.

"Lapor presiden, cuma 2 hari keluar inpres. Lahir inpres, sudah bangun irigasi. Dulu enggak boleh pusat karena itu tugasnya bupati, gubernur. Inpres, 3 hari selesai, bangun irigasi. Ada yang sudah berhasil, ada yang belum," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan swasembada pangan RI sudah mulai terlihat pada beras. Lembaga internasional bahkan sudah memprediksi produksi beras RI meningkat.

Salah satunya prediksi Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang memperkirakan produksi beras RI pada 2025 mencapai 34,6 juta ton, tumbuh 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ramalan itu disampaikan USDA pada April lalu.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam yang hanya 26.500 ton, Thailand (20.100 ton), Filipina (12 ribu ton), Kamboja (7.377 ton), Laos (1.810 ton), dan Malaysia (1.750) ton.

"Amerika sudah ramal bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran itu produksi (beras) 34 (juta ton). Kami kunjungan ke Amerika, tanya tentang ini apa yang digunakan, sepertinya gunakan satelit. Jadi beras kita mereka sudah tahu," katanya.

Sementara itu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memprediksi Indonesia menjadi negara dengan produksi beras tertinggi ke dua di dunia setelah Brasil.

Berdasarkan data FAO, beras Indonesia diprediksi mencapai 35,6 juta ton pada masa tanam 2025/2026.

"Kita diakui oleh FAO. Ini, ini FAO mengakui, minggu lalu kita diberi penghargaan. Ini, kita nomor 2 kenaikan produksi dunia. Brasil nomor 1. Insyaallah mudah-mudahan tahun depan Indonesia posisi nomor 1 dunia," ungkapnya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Read Entire Article
| | | |