Banyak Anak Muda Kena Stroke, Kemenkes: Gaya Hidup Jadi Biang Kerok

10 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Stroke kini bukan lagi penyakit orang tua. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan semakin banyak kasus stroke terjadi pada usia muda, bahkan di bawah 40 tahun.

"Bahkan yang mengalami stroke itu di bawah usia 40 tahun, yang tadinya kita menemukan pada usia-usia lansia atau usia di atas 50 tahun," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta Pusat, Senin (27/10) mengutip DetikHealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia prevalensi hipertensi kini mencapai 15-18 persen, bahkan lebih tinggi dari diabetes melitus. Fenomena ini tak lepas dari meningkatnya angka hipertensi pada usia dewasa muda.

"Kita lihat prevalensinya agak jauh lebih besar, sekitar 15-18 persen. Lebih tinggi dari yang DM (diabetes melitus)," kata Nadia.

Lebih lanjut, dia menuturkan kasus hipertensi kini banyak ditemukan pada usia 30 tahun. Penyebab utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat, mulai dari pola makan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) hingga kurangnya aktivitas fisik.

"Pola yang sama juga untuk hipertensi. Kita tahu pola konsumsi gula, garam, lemak (GGL)," ujarnya.

"Kemudian kita tahu ada sikap masyarakat yang selalu sedentary (malas bergerak), aktivitas berkurang, karena kan semua memudahkan karena ada teknologi informasi," tambahnya.

Anak muda tak sadar hipertensi

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Fatwa Sari Tetra Dewi, menilai banyak anak muda tidak sadar bahwa dirinya sudah mengalami hipertensi.

"Anak-anak muda tidak menyadari kalau mereka menderita hipertensi karena masih merasa sehat dari sisi kemampuan tubuh," ujarnya dikutip dari laman UGM.

Padahal, hipertensi merupakan 'pintu masuk' bagi berbagai penyakit serius, termasuk stroke. Karena itu, Fatwa menegaskan pentingnya pengendalian hipertensi sejak dini melalui pola hidup sehat.

Untuk mencegah hipertensi dan menurunkan risiko stroke di usia muda, Fatwa menyarankan agar masyarakat menghindari perilaku berikut:

1. Merokok

Zat beracun dalam rokok mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

2. Konsumsi makanan tinggi lemak

Lemak jenuh mempercepat penumpukan plak di arteri.

3. Kurang makan sayur dan buah

Serat dan antioksidan dari sayuran membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

4. Kurang aktivitas fisik (mager)

Gaya hidup sedentari membuat metabolisme melambat dan tekanan darah naik.

5. Stres

Tekanan psikologis berkepanjangan bisa memicu lonjakan hormon stres yang meningkatkan tekanan darah.

Baca selengkapnya di sini

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |