BEKASI TIMUR – DPC PPP Kota Bekasi menanggapi santai gerakan eks calon legislatif (caleg) PPP pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 yang memilih mendukung pasangan calon (Paslon) lain yang tidak diusung oleh partainya di Pilkada Kota Bekasi. Pasalnya, eks caleg tersebut, bukanlah kader partai berlambang Kabah, tersebut.
Ketua Bidang Organisasi Kaderisiasi dan Keanggotaan (OKK) merangkap Ketua Desk Pilkada DPC PPP Kota Bekasi, M. Arif mengatakan, eks caleg tersebut merupakan figur eksternal partai yang pada saat Pileg berlangsung memilih menjadi calon legislatif lewat PPP.
Ia menjelaskan, mereka bisa menjadi caleg dari PPP dikarenakan PPP saat itu membuka rekrutmen terbuka bagi masyarakat Kota Bekasi yang ingin maju sebagai calon legislatif.
“Kita tegaskan eks caleg kami yang memilih mendukung calon lain di Pilkada Kota Bekasi bukan kader PPP. Mereka hanya pernah jadi caleg, karena memang saat Pileg 2024 lalu kita melakukan rekrutmen terbuka bagi masyarakat umum,” kata dia.
Pihaknya juga menyinggung nama-nama eks caleg PPP yang memilih mendukung paslon lain seperti Ida Lariani dan Sirojudin. Keduanya memang sudah bukan lagi caleg PPP lantaran sempat memutuskan maju menjadi bakal calon perseorangan dalam Pilkada Kota Bekasi meski pada akhirnya batal.
“Ada saudari Ida Lariani dan Sirojudin keduanya sudah bukan lagi caleg PPP karena jauh-jauh hari telah mencoba menjadi bakal calon perseorangan namun gagal,” kata dia.
Ia pun membantah keras, jika partainya menjanjikan para caleg akan digelontorkan uang sebesar Rp1 miliar pada saat maju pada Pileg 2024. Sebab uang Rp1 miliar yang dimaksud adalah anggaran untuk keperluan pemenangan partai, bukan untuk pribadi caleg.
“Uang Rp1 miliar itu untuk keperluan pemenangan partai pada Pileg 2024, bukan untuk pribadi caleg. Jadi saya kira mereka salah kaprah soal uang tersebut,” kata dia.
Pihaknya juga mengingatkan, agar berhati-hati dalam mengkonsumsi dan mengelola informasi karena bisa merugikan diri sendiri. Contohnya perihal informasi sesat soal pemberian bantuan uang Rp1 miliar untuk setiap caleg.
“Lebih berhati-hati dalam mengolah informasi, apalagi sampai pada tahap penyebarluasan informasi tersebut. Hal-hal semacam itu akhirnya bisa menjadi fitnah dan penyesatan informasi,” kata dia.
JIka karena persoalan tersebut, kata Arif, eks caleg mendukung paslon lain yang tidak diusung PPP, maka hal itu dianggap bisa saja dan tidak mengherankan dalam dunia politik.
“Dalam politik tentu hal semacam ini biasa saja, bukan hal luar biasa, jadi kita santai menyikapi fenomena ini. Toh dari situ terlihat, individu mana yang memang ingin bersama PPP dan yang tidak,” kata dia.
Pria yang akrab disapa Arif tersebut lantas menegaskan, bahwa PPP Kota Bekasi sampai saat ini solid mendukung Heri Koswara-Sholihin. Dan tidak terpengaruh dengan berbagai macam isu atau gerakan yang mencoba menggembosi kekuatan partainya di Pilkada Kota Bekasi.
“Kalau kader PPP, pengurus dan simpatisan jelas semua satu suara, solid mendukung Heri-Sholihin. Dan kita jamin adanya gerakan yang coba memecah belah kekuatan kami, sama sekali tidak akan berdampak,” kata dia.
PPP kata dia, justru merasa bersyukur dengan keluarnya eks caleg-calegnya tersebut. Sebab, kalau mereka ada di dalam justru akan merusak soliditas partai di tengah upaya memenangkan Pilkada Kota Bekasi.
“Bersyukur sekali, mereka keluar dengan sendirinya. Justru kalau mereka masih ada, bisa jadi malah merusak gerak langkah kami karena mereka tidak seirama dengan langkah partai,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.(RED)