BABELAN – Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas yang kondisinya memperihatinkan di SD Negeri Kebalen 01, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kerusakan tersebut meliputi, penyanggah genteng rapuh dan plafon ruang kelas mengalami kebocoran saat hujan. Kondisi demikian mengancam keselamatan siswa dan guru yang sedang mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas, lantaran hanya tinggal menunggu waktu akan ambruk.
Demikian disampaikan Ketua DPD L-KPK PAN RI Kabupaten Bekasi, Abad Abdullah kepada Bekasiekspres.com usai menyambangi sekolah tersebut, Selasa (12/11/2024).
Dijelaskan Abad, pihak sekolah menuturkan kepada dirinya sebanyak tiga ruang kelas di sekolah itu mengalami kerusakan parah sejak empat tahun terakhir. Kondisi tersebut mengganggu proses belajar mengajar, dan terpaksa dipindahkan ke ruangan lain, serta hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pihak terkait.
“Kondisinya tidak layak sebagai tempat belajar siswa, karena mereka belajar di bawah ancaman keselamatan jiwa, dan sewaktu-waktu plafonnya bisa roboh menimpa para siswa yang sedang belajar,” ungkap Abad.
Dikatakan Abad, pihak sekolah mengaku kondisi bangunan rusak selalu diusulkan tiap tahun sejak 2018. Bahkan pernah diusulkan saat pelaksanaan Musrembang terakhir di tahun 2022
Informasinya papar Abad, akan direalisasikan tahun 2023 tetapi hingga kini belum ada realisasinya, sedangkan kondisi dua ruangan kelas yang ada pun sudah rusak berat.
“Atapnya doyong serta bocor parah, kondisi ini sangat memprihatinkan, dan bagaimana kalau kemudian atap plafon ambruk dan menimpa siswa saat belajar, siapa yang harus bertanggungjawab?!,” ujar Abad.
“Dengan kondisi menghawatirkan, mau tidak mau kegiatan belajar mengajar harus tetap dilaksanakan dengan menerapkan kelas pagi dan siang, karena memang kekurangan kelas. Bahkan ruang kelas mengalami banjir saat hujan deras,” ujar Abad menambahkan.
Menurut Abad, meski SDN Kebalen 01 terletak di pinggir Jalan Raya Perjuangan Kebalen, dan berbatasan langsung dengan Kota Bekasi, namun kondisi ruang kelasnya sangat memperihatinkan serta tergolong tidak layak pakai.
“Ketika ada paslon calon Bupati dan Wakil Bupari Bekasi yang berapi-api bicara tentang pembangunan sekolah, dan ini faktanya ada sekolah yang tidak layak pakai, serta jauh dari pelayanan minimial pendidikan,” tandas Abad.
“Kepada pihak berwenang untuk bisa lebih fokus kepada persoalan ini, jangan main-main. Apa jangan-jangan kondisi seperti ini emang permainan mafia di lingkungan Dinas Pendidikan?,”demikian Abad mengakhiri. (RED)