Jakarta, CNN Indonesia --
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyoroti kebiasaan sebagian masyarakat yang masih menyepelekan kegiatan mengelola sampah sendiri.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan kebiasaan kurang sadar lingkungan ini membuat beban Jakarta terkait sampah semakin besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga Jakarta ada 11 juta. Kalau satu orang saja buang satu botol plastik, maka akan ada 11 juta botol plastik di Jakarta," ujarnya dalam acara Road to Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025 di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (21/9).
"Jadi bukan kecilnya, tapi kalau semua orang melakukan hal yang sama, sampah akan menumpuk," lanjutnya.
Asep menjelaskan Jakarta setiap hari menghasilkan sekitar 7.500 ton sampah. Seluruhnya diangkut menggunakan 1.200 truk dan dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
Ribuan ton sampah warga Jakarta seolah "disembunyikan" dengan cara dikirim ke Bantar Gebang. Dari luar, Jakarta tampak bersih, tetapi pada kenyataannya beban sampah dipindahkan ke kota tetangga.
Kondisi ini, menurut Asep, menjadi gambaran nyata buruknya perilaku masyarakat kota yang belum serius mengelola sampah.
Aktivitas ribuan truk sampah yang hilir mudik selama 24 jam setiap hari ke Bekasi memperlihatkan betapa besar ketergantungan Jakarta pada wilayah sekitar.
"Jakarta itu ibarat rumah bagus tapi tidak punya WC. Toiletnya numpang ke tetangga. Kalau tetangganya ngambek, toiletnya ditutup, kita mau buangnya ke mana?" kata Asep.
Permasalahan ini juga menjadi latar belakang diselenggarakannya Jakarta Eco Future Fest 2025: Rethink, Reuse, Recreate yang akan digelar 25-26 September 2025 di Cibis Park, Jakarta Selatan.
Festival yang digagas DLH DKI Jakarta bersama CNN Indonesia tersebut menghadirkan ruang edukasi interaktif seputar lingkungan hidup, mulai dari talkshow, workshop, hingga eco market.
Anchor CNN Indonesia TV Mayfree Syari menegaskan festival ini bisa menjadi ajang masyarakat belajar langsung mengelola sampah.
"Banyak sekali input yang bisa didapat dari workshop yang ada juga. Ada UMKM Fest, instalasi virtual reality, sampai instalasi seni dari hasil daur ulang. Pokoknya ini satu acara yang sayang untuk dilewatkan," ujarnya.
Acara dua hari ini akan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, serta dihadiri Wakil Gubernur Rano Karno.
Sejumlah aktivis dan influencer lingkungan juga akan berbagi inspirasi. Pengunjung dapat menukar sampah plastik dengan produk ramah lingkungan, hingga menikmati hiburan musik dari artis ibu kota seperti Aldi Taher dan Ghea Indrawati.
Melalui festival ini, DLH berharap kesadaran masyarakat untuk memilah, mengurangi, dan mengelola sampah semakin tumbuh, sehingga Jakarta tidak selamanya bergantung pada "toilet" di Bantar Gebang.
(del/end)