Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mempercepat pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Gubernur Sumut, Bobby Nasution, mengajak seluruh pihak terkait untuk memperkuat kolaborasi demi mendukung target yang telah ditetapkan. Hal tersebut ia sampaikan saat meninjau dapur SPPG Desa Cempedak Lobang, Seirampah, Serdangbedagai (Sergai), Rabu (30/7).
Saat ini, sudah terdapat 77 dapur SPPG yang beroperasi di Sumatera Utara. Hingga akhir 2025, ditargetkan 200 unit dapur dapat terbangun dari total kebutuhan 1.700 dapur di seluruh wilayah provinsi.
Menurut Bobby, perkembangan pendirian SPPG di Sumut saat ini berjalan cepat dan lancar.
"Namun ini membutuhkan kerja sama seluruh stakeholder, tidak terlepas dari peran Forkopimda juga, kolaborasi ini penting," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7).
Di samping memberikan asupan bergizi kepada anak-anak, program MBG juga dinilai mampu mendorong perekonomian daerah melalui penciptaan lapangan kerja.
Bobby bersama Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, serta Bupati Serdangbedagai, Dharma Wijaya, dan sejumlah Forkopimda, meninjau operasional Dapur SPPG Cempedak Lobang. (Foto: Arsip Pemprov Sumut)
Menurut Bobby, hal ini menjadi salah satu poin penting dalam menggerakkan ekonomi daerah. Manfaatnya tidak terbatas pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan, seperti yang terlihat dari peran ibu-ibu sebagai bagian dari SPPG
Ia pun menegaskan bahwa MBG merupakan investasi jangka panjang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurutnya untuk mendapatkan generasi emas, pembangunan sumber daya manusia (SDM) perlu dimulai sedini mungkin.
"Bukan dimulai 2044 atau 2040, tapi dimulai dari sekarang, karena 2045 kita sudah memiliki SDM yang cukup, kita harus punya SDM yang potensial," tegas dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menambahkan MBG merupakan program yang telah dirancang sejak lama dan memiliki dasar akademik yang kuat. Program serupa telah dijalankan di lebih dari 100 negara di dunia.
"Kita mungkin terlambat 120 tahun dari Inggris, bahkan India, yang pendapatan perkapitanya setengah kita, sudah bikin MBG dari 30 tahun lalu," sebutnya.
Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan, menambahkan program MBG diproyeksikan akan meningkatkan perputaran ekonomi Sumatera Utara sebesar Rp17 triliun. Setiap dapur SPPG mampu melayani sekitar 3.000 anak dengan anggaran Rp10 miliar per unit.
"MBG membuka lapangan pekerjaan, membuat anak-anak dapat makanan, dan membuat ibu-ibu bekerja," tutur dia.
Antusiasme Siswa
Bobby dan ombongan meninjau pemberian MBG di SMA Negeri 1 Seirampah, Serdangbedagai. (Foto: Pemprov Sumut)
Sebelum meninjau dapur SPPG, rombongan meninjau pemberian MBG di SMA Negeri 1 Seirampah, Serdangbedagai, yang sudah dimulai sejak dua minggu lalu. Pada kesempatan tersebut, para siswa menyampaikan perasaannya lantaran mendapat MBG.
Salah satu siswa, Sabda Ananta Sinulingga, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Hal tersebut mengurangi pengeluaran orang tuanya.
"Terbantu, orang tua juga terbantu, kami senang mendapat MBG, apalagi menunya juga enak," katanya.
Siswa lain, Louis Manurung, juga menyampaikan apresiasi serupa. Menurutnya, selama dua minggu berjalan, menu yang diberikan sangat layak dan enak.
"Senang, menunya enak, kadang ada ayam, ikan, daging juga ada, senang ada MBG ini," ucap dia.
(rir)