Hamas Sebut Israel Terisolasi Usai Aksi Walk Out Pidato Netanyahu

Jakarta, CNN Indonesia --

Hamas mengatakan, aksi walk out massal saat pidato Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa Israel 'terisolasi' akibat perang yang terjadi di Gaza, Palestina.

"Memboikot pidato Netanyahu merupakan salah satu manifestasi isolasi Israel dan konsekuensi perang pemusnahan," ujar Taher al-Nunu, penasihat media untuk Hamas, dalam sebuah pernyataan, melansir Times of Israel.

Hamas juga menuduh Netanyahu mengulangi kebohongan dan penyangkalan terang-terangan atas genosida, pemindahan paksa, dan kelaparan sistematis di Gaza.

Hamas juga mengatakan, boikot pidato Netanyahu menunjukkan tumbuhnya solidaritas global terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan pembentukan negaranya.

"Jika dia [Netanyahu] benar-benar peduli pada tawanannya, dia akan mengakhiri pemboman brutal, pembantaian, dan penghancuran Gaza. Tapi sebaliknya, dia berbohong dan terus membahayakan nyawa mereka," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Departemen Urusan Eropa Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina Adel Atieh mengecam pidato Netanyahu. Ia mengatakan bahwa pidato tersebut penuh dengan kebohongan.

"Itu adalah pidato seorang pria yang kalah, seorang pemimpin yang putus asa, yang sekali lagi mencoba menggalang kekuatan Barat yang semakin menjauh," ujar Atieh.

Diberitakan sebelumnya, ratusan delegasi negara berbondong-bondong walk out saat Netanyahu berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Jumat (26/9).

Dalam siaran langsung di kanal YouTube resmi PBB, terlihat orang-orang berdiri dan ramai-ramai keluar ruang sidang saat Netanyahu menaiki mimbar.

Netanyahu telah memberikan pidatonya meski hanya ada beberapa delegasi negara yang tetap berada di dalam ruangan.

Dalam pidatonya, Netanyahu membantah tuduhan genosida di Gaza. Ia juga membantu menggunakan kelaparan massal sebagai taktik.

(asr/asr)