Harga Minyak Naik di Tengah Prospek Ekonomi Global Membaik

9 hours ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 16 Jul 2025 10:47 WIB

Harga minyak naik pada perdagangan Rabu (16/7) pagi lantaran ekspektasi permintaan yang meningkat di AS dan China;  konsumen minyak terbesar di dunia. Harga minyak naik pada perdagangan Rabu (16/7) pagi lantaran ekspektasi permintaan yang meningkat di AS dan China; konsumen minyak terbesar di dunia. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc).

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak naik pada perdagangan Rabu (16/7) pagi. Penguatan terjadi lantaran ekspektasi permintaan yang meningkat di Amerika Serikat (AS) dan China yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.

Permintaan meningkat di tengah prospek ekonomi yang membaik.

Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 29 sen menjadi US$69 per barel pada pukul 01.05 GMT. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 40 sen menjadi US$66,92.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan ini membalikkan penurunan harga selama dua hari sebelumnya, karena pasar mengabaikan potensi gangguan pasokan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif atas pembelian minyak Rusia.

Harga minyak fluktuatif dalam rentang yang relatif sempit. Pasalnya permintaan stabil karena meningkatnya aktivitas perjalanan selama musim panas di belahan bumi utara.

Namun, ada kekhawatiran bahwa tarif AS terhadap mitra dagangnya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan konsumsi bahan bakar.

"Permintaan musiman yang kuat saat ini memberikan dorongan naik bagi harga minyak, seiring dengan puncaknya musim perjalanan musim panas dan aktivitas industri," kata analis dari LSEG dalam sebuah catatan.

"Konsumsi bensin yang meningkat-terutama di AS selama libur Hari Kemerdekaan pada 4 Juli-menunjukkan permintaan bahan bakar yang kuat, membantu mengimbangi tekanan negatif dari naiknya persediaan dan kekhawatiran terkait tarif," sambungnya.

Selain itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan bulanan pada Selasa kemarin memperkirakan bahwa ekonomi global akan membaik pada paruh kedua tahun ini, sehingga meningkatkan prospek permintaan minyak.

Salah satunya Tiongkok yang menunjukkan bahwa pertumbuhan melambat pada kuartal kedua tahun ini, tetapi tidak separah yang dikhawatirkan sebelumnya. Kondisi ini sebagian disebabkan karena perusahaan-perusahaan melakukan percepatan ekspor untuk menghindari tarif AS.

Hal ini sedikit meredakan kekhawatiran terhadap ekonomi negara importir minyak mentah terbesar di dunia tersebut.

Sementara itu, India dan Brasil menunjukkan kinerja di atas ekspektasi. Sedangkan AS dan Uni Eropa mulai pulih dari kondisi tahun lalu.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agt)

Read Entire Article
| | | |