Hindari 6 Makanan Inflamasi Ini Jika Tak Ingin Perut Buncit

1 day ago 7
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Peradangan jadi salah satu penyebab perut buncit. Anda perlu menghindari makanan inflamasi yang bisa memicu perut buncit berikut ini.

Tak ada satu pun orang yang menginginkan perut buncit. Selain bikin percaya diri menurun, perut buncit juga rentan memicu banyak masalah kesehatan.

Peradangan jadi salah satu hal yang patut diperhatikan. Pasalnya, sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa peradangan bisa berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Eating Well, kenaikan berat badan bahkan bisa terjadi pada orang yang punya pola makan dan olahraga sehat sekali pun jika didorong oleh adanya peradangan.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan, kadar penanda peradangan dalam dalam darah yang dikenal sebagai protein C-reaktif (CRP) meningkat seiring kenaikan berat badan. Peradangan tampaknya dipicu oleh perubahan hormonal dan metabolisme.

Makanan inflamasi yang memicu perut buncit

Makanan dikenal sebagai salah satu pemicu peradangan. Beberapa bahan yang ada dalam makanan dapat menyebabkan peradangan.

Untuk itu, hindari beberapa makanan inflamasi pemicu perut buncit berikut ini, menukil Eat This Not That.

1. Roti putih

Karbohidrat olahan seperti roti putih bersifat memicu peradangan. Roti tergolong sebagai makanan olahan yang kehilangan sebagian serat dan nutrisinya.

Roti dapat meningkatkan kadar gula darah, penyimpanan lemak utamanya pada perut, dan memicu peradangan.

Selain roti putih, hindari karbohidrat olahan lainnya seperti nasi putih, pasta, mi, dan kue kering.

2. Minuman bersoda

Ilustrasi Minuman SodaIlustrasi. Minuman bersoda, salah satu makanan inflamasi yang memicu perut buncit. (kaicho20/Pixabay)

Gula tambahan seperti yang ditemukan dalam minuman bersoda akan menyebabkan lemak perut. Konsumsi fruktosa berlebih dapat menyebabkan perlemakan hati, resistensi insulin, dan peradangan.

Akibatnya, lemak perut meningkat dan memicu disfungsi metabolisme.

3. Gorengan

Bukan rahasia lagi, makanan yang digoreng patut dihindari jika ingin terhindar dari perut buncit. Makanan yang digoreng tinggi akan kandungan lemak trans.

Lemak trans sendiri diketahui dapat meningkatkan penanda inflamasi dan penumpukan lemak pada perut.

4. Sosis

Daging olahan seperti sosis dan bakso juga bersifat inflamasi. Makanan olahan umumnya mengandung bahan pengawet, natrium, dan produk akhir glikasi lanjutan (AGE).

Makanan olahan ditemukan terkait dengan peradangan. Makanan jenis ini juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.

5. Minuman beralkohol

Minuman beralkohol, terutama bir dan koktail dengan tambahan gula, sangat bersifat memicu peradangan. Asupan berlebihan dapat mengganggu bakteri baik di usus dan fungsi hati.

Minuman beralkohol dapat mendorong penyimpanan lemak pusat (perut) dan mengganggu metabolisme.

6. Minyak nabati dengan omega-6 tinggi

Minyak nabati dianggap sebagai alternatif minyak yang lebih sehat. Padahal, hal ini tak berlaku bagi semua jenis minyak nabati.

Minyak nabati tinggi kandungan asam lemak omega-6 seperti minyak jagung, kedelai, dan bunga matahari.

Kelebihan asam lemak omega-3 dapat memicu peradangan. Akibatnya, penyimpanan lemak meningkat, utamanya di sekitar perut.

Demikian beberapa makanan inflamasi pemicu perut buncit yang perlu dihindari.

(asr/bac)

Read Entire Article
| | | |