Identitas 9 Warga Sipil Korban Tewas Ledakan Pemusnahan Amunisi Garut

6 hours ago 3

Bandung, CNN Indonesia --

Polisi merinci identitas 13 orang yang tewas yang terdiri dari 9 warga sipil dan 4 anggota militer dalam ledakan pemusnahan amunisi tidak layak oleh pihak TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5). 

Berikut rincian data polisi terkait 9 korban meninggal dunia dari warga sipil.

1. AGUS BIN KASMIN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
2. IPAN BIN OBAR, alamat Kp Cimerak Kec. Cibalong (MD).
3. ANWAR BIN INON,alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
4. ENDANG, alamat Singajaya (MD).
5. YUS IBING BIN INON, alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
6. IYUS RIJAL, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
7. TOTO, Alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
8. DADANG, alamat Kp. Sakambangan Kec. cibalong (MD) - Keterangan lain menyebut Sakamawan.
9. RUSTIAWAN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara 4 anggota TNI yang menjadi korban meninggal dunia:

1. Kolonel CPL ANTONIUS HERMAWAN. ST. MM, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).

2. Mayor COL ANDA ROHANDA, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).

3. KOPDA ERI DWI PRIAMBODO, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).

4. PRATU APRIL SETIAWAN, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, adapun kejadian tersebut, saat dilakukan kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai.

"Kecelakaan Disposal dari Guspumi 3 Jakarta," kata Hendra, saat dikonfirmasi.

Sebelumnya,  Kapuspen TNI Kristomei Sianturi membeberkan alasan warga sipil turut menjadi korban ledakan amunisi kedaluwarsa Garut.

Kristomei menyebut ada 9 warga sipil dari total 13 korban meninggal dunia. Lokasi peristiwa itu merupakan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut yang diklaim sebagai tempat biasa TNI memusnahkan amunisi.

"Informasi yang kami dapat, kebiasaan yang ada, adalah apabila setelah peledakan itu masyarakat mendekat," kata Kristomei dalam wawancara dengan CNNIndonesia TV.

"Kenapa mereka mendekat? Dalam rangka untuk mengambil sisa-sisa serpihan logam, tembaga, besi dari munisi-munisi yang sudah diledakan tadi. Karena itu punya nilai jual," tuturnya.

Kristomei menekankan tim akan menginvestigasi kenapa sampai ada korban jiwa dalam peledakan tersebut. Terlebih, Kepala Gudang Puspalad Kolonel Cpl Antonius Hermawan juga ikut gugur dalam kejadian.

"Mungkin buru-buru sudah mendekat, ternyata masih ada munisi yang barangkali belum mendekat. Sehingga mengakibatkan adanya jatuh korban, tapi itu semua akan kita dalami setelah tim investigasi betul-betul mendalami tentang peristiwa ini," tegasnya.

(csr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |