Ilmuwan Berhasil Ciptakan Implan Penis Pertama dengan Cetak 3D, Bisa Bantu Sembuhkan Impotensi

2 days ago 12

Ilmuwan Berhasil Ciptakan Implan Penis Pertama dengan Cetak 3D, Bisa Bantu Sembuhkan Impotensi

Implan penis yang dicetak dengan printer 3D yang dikembangkan peneliti South China University of Technology. (Foto: South China University of Technology)

JAKARTA – Para ilmuwan berhasil menciptakan implan penis menggunakan teknologi cetak 3D yang mampu memulihkan fungsi ereksi pada hewan. Keberhasilan ini membuka peluang besar dalam pengobatan disfungsi ereksi serta cedera jaringan penis pada manusia.

Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Teknologi China, Amerika Serikat, dan Jepang, yang mengembangkan model fisiologis baru untuk meniru mekanisme ereksi alami. Teknologi ini diuji pada kelinci dan babi yang mengalami gangguan ereksi akibat cedera pada jaringan penis.

Apa Itu Erectile Dysfunction

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah kondisi alat kelamin pria tidak dapat mencapai ereksi atau tidak mampu mempertahankannya, walau sudah diberikan rangsangan seksual. Kondisi ini juga dikenal sebagai lemah syahwat dalam hubungan seksual.

Kondisi ini lebih umum terjadi pada mereka yang berusia di atas 40 tahun tetapi memengaruhi pria di segala usia. Kegagalan untuk tetap ‘tegak’ biasanya disebabkan oleh kelelahan, stres, kecemasan atau alkohol, dan tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, itu bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang mendasarinya seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol, efek samping obat, atau masalah hormonal. Faktor gaya hidup yang dapat memengaruhi kondisi tersebut meliputi obesitas, merokok, terlalu banyak bersepeda, terlalu banyak minum, dan stres.

Teknologi Implan Berbasis Hidrogel

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menciptakan implan yang dirancang untuk meniru jaringan korpus kavernosum berukuran panjang 2,46 inci (62,5 mm), yaitu jaringan spons pada batang penis yang berperan penting dalam proses ereksi.

Mereka menggunakan kerangka berbasis hidrogel yang cukup kuat untuk menahan tekanan internal saat struktur tersebut terisi darah, demikian dilansir Daily Mail.

Kerangka ini kemudian diisi dengan sel endotelial, yaitu sel yang melapisi pembuluh darah, untuk menciptakan sistem pendukung kehidupan yang adaptif dalam jaringan yang kaya pembuluh darah. Dengan cara ini, implan dapat bekerja secara alami layaknya jaringan asli.

Read Entire Article
| | | |