Ini yang Terjadi pada Tubuh Usai Donor Darah, Kapan Darah Normal Lagi?

6 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Donor darah sering dianggap sebagai tindakan mulia yang menyelamatkan nyawa. Namun, sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh setelah sekantung darah didonorkan?

Meski sempat kehilangan satu kantung darah, tubuh manusia punya cara luar biasa untuk pulih. Tak hanya pulih, tubuh manusia bahkan disebut lebih sehat setelah mendonorkan darahnya.

Melansir Healthline, setiap dua detik, ada seseorang yang membutuhkan darah. Bahkan disebutkan, satu kali seseorang mendonorkan darahnya, maka ada hingga tiga nyawa yang terselamatkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, manfaat donor darah tidak berhenti di situ. Donor darah juga memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental Anda.

Secara emosional, donor darah berarti menyelamatkan nyawa orang lain. Dengan kata lain, donor darah adalah aktivitas membantu seseorang.

Sebuah laporan dari Mental Health Foundation mengungkap bahwa membantu orang lain dapat mengurangi stres, meredam perasaan negatif, dan menumbuhkan rasa memiliki.

Darah tidak habis karena donor

Tubuh manusia dewasa memiliki sekitar 10 pint atau sekitar 5 liter darah. Dalam sekali donor darah utuh (whole blood), Anda hanya menyumbangkan sekitar satu pint. Jumlah ini relatif kecil dan aman.

Donor darah hanya boleh dilakukan oleh orang dengan tinggi dan berat badan tertentu, serta dengan jeda waktu minimal 56 hari antar-donasi.

Menukil laman Stanford Blood Center, setelah mendonorkan darah, Anda mungkin merasa sedikit lelah. Jangan buru-buru panik atau khawatir, karena ini adalah proses yang normal.

Lelah dan letih disebabkan oleh turunnya sementara jumlah sel darah merah, komponen penting yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika jumlahnya berkurang, pasokan oksigen juga sedikit menurun, sehingga membuat tubuh terasa lemah.

Namun jangan khawatir, pasalnya tubuh akan langsung bekerja menggantikan apa yang hilang. Setelah donor darah, tubuh mulai bereaksi dan memulihkan diri secara otomatis.

Sejumlah karyawan mendonorkan darah serta memeriksa kesehatan dalam rangka HUT 56 Tahun Bank Mega di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa, 15 April 2025. Aksi Sehat Bersama selain donor darah ada juga pemeriksaan kesehatan (medical check up),  pemeriksaan mata. CNN Indonesia/Safir MakkiIlustrasi. Darah dalam tubuh tidak akan habis meski Anda mendonorkannya. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Pertama adalah usai sel darah merah menurun. Dalam kondisi ini, tubuh akan memproduksi hormon erythropoietin yang memberi sinyal ke sumsum tulang untuk membuat sel darah merah baru.

Proses ini dimulai dalam hitungan hari, dan membutuhkan waktu sekitar 4-8 minggu untuk benar-benar menggantikan seluruh sel darah merah yang hilang.

Untuk membantu proses ini, pendonor dianjurkan mengonsumsi suplemen zat besi dosis rendah (sekitar 18 miligram) selama 60 hari setelah donor.

Tubuh juga mulai mengganti trombosit yang hilang dengan memproduksi hormon thrombopoietin. Hormon ini bertugas untuk merangsang sumsum tulang agar memproduksi megakariosit, sel besar yang akan pecah menjadi trombosit baru.

Dalam waktu sekitar satu pekan, kadar trombosit akan kembali normal.

Yang terakhir adalah plasma, komponen darah cair yang sebagian besar terdiri dari air. Penting bagi setiap orang untuk mendapatkan asupan cairan yang cukup setelah donor.

Setelah donor, otak dan ginjal akan merespons penurunan volume air dengan mempertahankan cairan dan merangsang rasa haus.

Dalam beberapa hari, plasma dan protein penting di dalamnya seperti antibodi dan faktor pembekuan akan pulih.

Meski terdengar kompleks, proses pemulihan ini adalah bagian dari kerja rutin tubuh. Bagi orang sehat, mendonorkan darah tidak membahayakan karena tubuh memiliki sistem pemulihan yang canggih.

(tis/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |