CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2025 18:11 WIB
Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan. (Foto: Muhammad Adimaja)
Solo, CNN Indonesia --
Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan mengklaim dirinya sebagai Raja Keraton Surakarta ad interim. Pensiunan TNI itu siap melepas jabatan jika keluarga sudah menyepakati satu nama Penerus Pakubuwono XIII.
Juru bicara Tedjowulan, KP Bambang Pradotonagoro menegaskan posisi ad interim berarti Tedjowulan hanya melaksanakan tugas sementara sebagai raja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekali lagi bahwa beliau menjadi caretaker bukan sebagai pengganti raja," kata Bambang saat ditemui di kantornya, Rabu (5/11).
Gusti Tedjo, sapaan akrab Tedjowulan siap melepas posisi raja ad interim jika penerus Pakubuwono XIII sudah jumeneng (naik tahta) secara definitif.
"Prinsipnya dari Panembahan Agung (Tedjowulan), kalau memang (pewaris tahta) sudah disepakati ya sudah, saya sudah tidak lagi menjadi Plt. Tinggal diangkat saja siapa yang sudah disepakati secara bersama-sama," kata Bambang.
Bambang tak menampik saat ditanya mengenai peluang Tedjowulan menjadi Raja Keraton Surakarta secara definitif. Menurutnya, penerus takhta kerajaan tidak harus berasal dari anak raja.
"Saya akan mengambil sejarah, ya. Pakubuwono keenam ya. Pakubuwono keenam itu ditangkap Belanda dibuang ke Ambon. Penggantinya Pakubuwono ketujuh. Pakubuwono ketujuh itu adalah pamannya, saudaranya dari Pakubuwono keenam. Pakubuwono ketujuh diganti oleh Pakubuwono ke-8 yang juga saudara beda ibu," ujarnya.
Bambang berkata ada banyak kandidat yang memenuhi syarat untuk menduduki takhta Keraton Surakarta, termasuk Tedjowulan sendiri.
"Semua terbuka. Tidak hanya Tedjowulan. Gusti Dipo, Gusti Puger, Gusti Hadi kalau beliau kerso ya terbuka," kata Bambang menyebut beberapa nama adik Pakubuwana XIII.
Namun ia menekankan penerus takhta Keraton Surakarta itu harus mendapat dukungan dari semua pihak. Bambang mengingatkan banyak trah kerajaan yang ikut memiliki Keraton Surakarta.
"Jadi disepakati bersama-sama, bukan hanya satu kelompok," kata dia.
"Harus diingat bahwa keraton itu kan dimiliki oleh trah. Mulai dari trah Pakubuwono I sampai dengan trah Pakubuwono XIII," lanjutnya.
Bambang menyebut Tedjowulan belum berbicara lebih lanjut mengenai siapa sosok yang bisa meneruskan kepemimpinan di Keraton Surakarta.
"Kita belum berbicara sampai di sana. Saya tidak mau mendahului karena beliau tadi pesan ke saya ora usah nggege mongso (terburu-buru). Yang terpenting adalah keluarga maunya seperti apa," kata dia.
(syd/wis)















































